Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konsumsi Konten Sehat: Bagaimana Menghindari Overload Informasi di Era Digital?

11 November 2024   14:36 Diperbarui: 12 November 2024   09:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan saja, dalam satu hari saja kita bisa membaca puluhan artikel dengan opini yang berbeda-beda tentang satu isu—tentu membuat kita bingung, kan?

Tidak hanya itu, terlalu banyak informasi juga bisa mempengaruhi kualitas tidur. Sering kali, orang merasa terjaga lebih lama karena terus membaca berita atau menonton video di media sosial, yang akhirnya membuat tubuh dan pikiran nggak bisa benar-benar istirahat.

Kalau sudah begini, produktivitas pun ikut terganggu. Semua ini membuktikan bahwa mengelola konsumsi informasi secara bijak itu sangat penting agar kita tetap sehat secara fisik dan mental.

Strategi Menghindari Overload Informasi

Untuk menghindari overload informasi, langkah pertama adalah menetapkan batasan. Mulailah dengan menentukan waktu tertentu dalam sehari untuk mengecek berita atau media sosial. Misalnya, hanya membaca berita di pagi hari atau sebelum tidur.

Hindari membuka aplikasi media sosial setiap saat, apalagi saat sedang bekerja atau beraktivitas penting. Dengan cara ini, kita memberi ruang bagi otak untuk beristirahat sejenak dan tidak terlalu terbebani oleh informasi yang datang tanpa henti.

Langkah kedua adalah menyaring informasi yang diterima. Tidak semua informasi yang muncul di feed media sosial atau email benar-benar penting.

Untuk itu, kita perlu bijak dalam memilih sumber informasi yang terpercaya dan relevan dengan kebutuhan kita. Misalnya, jika tertarik dengan topik kesehatan, pilihlah situs atau akun media sosial yang menyajikan konten berkualitas dan dapat dipercaya.

Hindari jatuh dalam jebakan clickbait yang hanya memanfaatkan rasa penasaran untuk menarik klik tanpa memberikan informasi yang substantif.

Selain itu, penting juga untuk memberi perhatian pada kualitas daripada kuantitas informasi. Alih-alih terus-menerus mengonsumsi berita terbaru, lebih baik fokus pada beberapa sumber yang memberi wawasan mendalam.

Ini akan membantu kita tidak hanya mendapatkan informasi yang akurat, tetapi juga bisa memperkaya pengetahuan tanpa merasa overload. Ingat, kualitas informasi yang diterima jauh lebih penting daripada seberapa banyak informasi yang berhasil dihimpun.

Apa Itu Konten Sehat dan Kenapa Penting?

Konten sehat bukan hanya soal informasi yang positif, tetapi juga soal bagaimana cara kita mengkonsumsinya. Konten sehat itu mengedepankan keseimbangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun