Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konsumsi Konten Sehat: Bagaimana Menghindari Overload Informasi di Era Digital?

11 November 2024   14:36 Diperbarui: 12 November 2024   09:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang, informasi datang dari segala arah. Mulai dari media sosial, situs berita, blog, hingga video-video viral yang menyebar dengan cepat. Saking banyaknya, kita sering merasa kebanjiran informasi setiap harinya.

Banyak orang yang merasa harus tahu semuanya—mulai dari update berita terkini, tren di media sosial, hingga opini orang-orang tentang berbagai topik. Meskipun niatnya ingin tetap up-to-date dan terinformasi, kenyataannya overload informasi justru bisa bikin kepala pusing.

Pernah merasa kewalahan dengan banyaknya notifikasi yang muncul setiap menit?

Belum lagi, kalau kita mulai scroll media sosial dan melihat ada berita yang membuat penasaran, lalu akhirnya terjebak dalam scroll panjang tanpa henti. Tanpa sadar, waktu terbuang begitu saja, dan kita malah semakin terperangkap dalam siklus konsumsi informasi yang nggak ada habisnya.

Di sinilah tantangan terbesar hidup di era digital: bagaimana mengelola aliran informasi ini agar tetap sehat dan nggak jadi beban mental.

Mungkin sudah saatnya untuk mulai berpikir ulang tentang bagaimana kita mengkonsumsi informasi. Apakah kita benar-benar mendapatkan manfaat dari semua konten yang kita konsumsi, atau justru kita hanya merasa terbebani dengan terus-menerus menerima informasi yang entah penting atau tidak. Membiasakan diri untuk memilah dan memilih konten yang dikonsumsi bisa jadi langkah pertama untuk mencegah overload informasi.

Kenapa Overload Informasi Bisa Berbahaya?

Mungkin terasa sepele, tapi overload informasi bisa memberi dampak besar pada kesehatan mental. Saat otak terus-menerus dibanjiri dengan informasi tanpa henti, kita jadi sulit fokus.

Banyak orang yang merasa stres atau cemas karena harus selalu mengikuti apa yang terjadi di dunia luar—apakah itu soal politik, kesehatan, atau bahkan kehidupan pribadi orang lain. Ketika perhatian terbagi terlalu banyak, kita jadi kurang bisa menikmati momen di dunia nyata.

Selain itu, overload informasi bisa menyebabkan keputusan yang terburu-buru dan penuh keraguan. Ketika mendapatkan banyak informasi yang bertentangan, kita sering merasa bingung dan tidak yakin mana yang benar.

Hal ini bisa mengarah pada kecemasan dan ketidakpastian, apalagi jika informasi yang diterima tidak jelas kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun