Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | German Language Education UNIMED

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gimana Sih Biar Komunikasi Anak dan Orang Tua Bisa Nyambung?

25 September 2024   11:54 Diperbarui: 25 September 2024   12:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: istockphoto.com/Melitas)

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi juga sangat penting. Sering kali, orang tua menggunakan istilah atau bahasa yang mungkin tidak dipahami anak, sedangkan anak bisa jadi menggunakan bahasa gaul yang sulit dimengerti oleh orang tua. Agar komunikasi bisa nyambung, penting untuk menemukan titik tengah dalam bahasa yang digunakan.

Cobalah untuk menggunakan istilah yang sederhana dan jelas. Jika ada istilah baru yang anak gunakan, jangan ragu untuk bertanya. Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa ingin tahu tetapi juga memberi kesempatan kepada anak untuk menjelaskan dan mengajarkan sesuatu yang baru. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih dihargai dan lebih terbuka untuk berbagi.

Selain itu, humor bisa menjadi alat yang efektif untuk memecahkan kebekuan dalam komunikasi. Menggunakan humor yang sesuai bisa menciptakan suasana santai dan menyenangkan. Ini akan membuat kedua belah pihak merasa lebih nyaman untuk berbicara, dan tentunya membuat komunikasi jadi lebih nyambung.

Menjadikan Komunikasi Sebagai Kebiasaan

Salah satu cara agar komunikasi antara anak dan orang tua bisa "nyambung" adalah dengan menjadikannya sebagai kebiasaan. Misalnya, tetapkan waktu tertentu setiap minggu untuk berbincang-bincang tanpa gangguan. Kebiasaan ini akan membantu menciptakan rutinitas yang nyaman dan membuat semua orang merasa terlibat.

Ketika komunikasi sudah menjadi kebiasaan, maka akan ada lebih banyak kesempatan untuk berbagi cerita dan pengalaman. Selain itu, kebiasaan ini akan membantu anak merasa lebih dekat dengan orang tua, sehingga mereka lebih terbuka untuk berbagi perasaan atau masalah yang dihadapi. Jangan hanya berbicara tentang hal-hal serius, tetapi juga sesekali bercerita tentang hal-hal ringan dan lucu.

Mengajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang disukai juga bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan komunikasi. Misalnya, memasak bersama, menonton film, atau bermain game bisa menjadi momen di mana anak dan orang tua bisa saling bercerita dan berbagi tawa. Momen-momen kecil ini dapat membantu memperkuat ikatan dan membuat komunikasi terasa lebih mudah.

Ilustrasi (Sumber: istockphoto.com/Fizkes)
Ilustrasi (Sumber: istockphoto.com/Fizkes)

Menghargai Pendapat dan Perasaan

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang saling menghargai. Baik anak maupun orang tua perlu merasa bahwa pendapat dan perasaan mereka dihargai. Ini berarti saat berbicara, masing-masing pihak harus membuka diri untuk mendengarkan dan menerima pandangan dari satu sama lain. Saat pendapat berbeda, cobalah untuk berdiskusi dengan cara yang konstruktif.

Sebagai contoh, jika anak memiliki pandangan berbeda tentang suatu hal, orang tua bisa mencoba untuk tidak langsung menghakimi atau menolak. Alih-alih, ajukan pertanyaan yang dapat menggali lebih dalam tentang alasan di balik pandangan anak. Dengan cara ini, anak merasa lebih dihargai dan lebih termotivasi untuk berbagi pikirannya.

Sebaliknya, anak juga perlu belajar untuk menghargai pandangan orang tua. Jika ada perbedaan pendapat, coba untuk melihat dari sudut pandang orang tua. Ini tidak hanya membantu memahami alasan di balik tindakan mereka, tetapi juga membangun rasa saling menghormati yang penting dalam komunikasi.

Mengatasi Konflik dengan Bijak

Konflik adalah bagian normal dalam hubungan, tetapi cara menghadapinya bisa membuat perbedaan besar. Saat konflik muncul, penting untuk tetap tenang dan tidak terjebak dalam emosi negatif. Ketika berbicara, fokus pada masalahnya, bukan pada pribadi. Ini membantu untuk menjaga komunikasi tetap produktif dan tidak menjadi pertikaian yang merugikan hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun