Mohon tunggu...
Fanissa Nur Aissyah
Fanissa Nur Aissyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Suka menulis, musik dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khazanah : Perkembangan Studi Islam dengan Pendekatan Normatif

15 Oktober 2024   06:16 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:56 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khazanah : Perkembangan Studi Islam Dengan Pendekatan Normatif

Oleh : Fanissa Nur Aissyah 

Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pembahasan kali ini, lebih baiknya kita mengerti terlebih dahulu mengenai pengertian studi islam " Apa sih yang dimaksud dengan studi islam ?" 

Studi Islam dalam Bahasa Arab adalah Dirasat Al-Islamiyah. Studi Islam dapat kita maknai secara sederhana yaitu " Kajian Islam ". Lalu, dapat diartikan juga bahwa Studi Islam merupakan kajian islam yang mempelajari mengenai hal-hal yang berhubungan dengan agama islam secara sistematis, terpadu dan mendalam, dimana kajian tersebut mencakup sumber-sumber ajaran islam serta pokok ajaran islam, dan juga sejarah maupun praktik-praktik keagamaan yang diajarkan sehari-hari. 

Sementara kata studi islam merupakan gabungan 2 kata yang memiliki arti bahwa, Studi merupakan sebuah kegiatan dimana kita dapat mempelajari sesuatu dengan cara membaca, mengamati, menganalisis dan mengevaluasi sebuah informasi yang relevan dengan topik yang dapat kita pelajari. Islam berasal dari kata Aslama yang artinya patuh atau berserah diri. 

Sebagai suatu objek studi atau objek ilmiah. Islam bisa dipahami dan dipelajari melalui beberapa pendekatan. Tujuan dari berbagai pendekatan ini adalah untuk mengkaji dan meneliti masalah-masalah yang lebih spesifik dalam keagamaan. Berbagai pendekatan ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan dengan permasalahan yang dipelajari. ( Rendra Fahrurrozie, 2017. )

Pendekatan Normatif dalam studi islam merupakan sebuah cara pandang kita mengenai suatu masalah dimana cara pandang itu menempatkan ajaran agama sebagai acuan utama dalam memahami, mempelajari serta menganalisis segala aspek kehidupan. 

Karakteristik Pendekatan Normatif Dalam Studi Islam :

Pendekatan Normatif dalam studi islam memiliki beberapa ciri khas sebagai pembeda dari beberapa pendekatan dalam studi islam.

1. Dasar Hukum

Pada pendekatan normatif dasar hukumnya bergantung pada Al-Qur'an dan Hadis.yang merupakan sumber utama pengetahuan dan pedoman pada dasar hukumnya. Memandang suatu masalah berdasarkan nash-nash atau halal-haramnya yang berdasarkan ajaran agama.

2. Penerapan Hukum 

Pada pendekatan normatif dalam penerapan hukumnya menekankan pada aspek hukum islam ( Fiqh ) sebagai landasan dalam memahami berbagai persoalan yang dibahas di kehidupan sehari-hari.  

3. Pandangan Teologis

Pada pendekatan normatif dalam memandang ajaran islam merupakan kebenaran mutlak atau kebenaran yang tidak perlu diragukan lagi. Karena kebenarannya mutlak, absolut dan universal.

4. Implikasi Pendekatan Normatif

Kajian islam dalam pendekatan ini dikembangkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang berlandaskan kebenaran dalam beragama islam. Dalam kajian keagamaan dalam islam seperti Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Hadis, Fiqh dan Tasawuf, dan Ilmu kalam.

Asumsi Dasar Terhadap Islam dalam Pendekatan Normatif

Terkait dengan pembahasan islam dalam pendekatan normatif asumsi dasar menjadi hal yang penting serta perlu ditengahi, hal ini perlu dilakukan agar memperjelas tipologi islam dengan mengkaji dan meneliti masalah-masalah yang lebih spesifik dalam keagamaan.

Adapun Asumsi Dasar tersebut yaitu, 

1.Islam Sebagai Wahyu

Wahyu merupakan salah satu pondasi utama dalam pemahaman islam, Wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pesan Ilahi yang disampaikan untuk memberikan petunjuk kepada manusia. Wahyu tidak hanya berisi aturan -- aturan ibadah tetapi wahyu juga berisi petunjuk hidup yang mencakup aspek kehidupan manusia baik didunia maupun diakhirat. 

Jadi, islam adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kita percaya bahwa wahyu itu sendiri atas dua macam : wahyu yang berbentuk Al-Qur'an dan wahyu yang berbentuk Hadis, sunnah Nabi Muhammad Saw. ( Atho Mudzhar, 1998 : 19 ).

2. Islam Sebagai Doktrin

Islam sebagai doktrin adalah islam yang berisi tentang ajaran -- ajaran yang mampu membawa manusia pada keselamatan, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia dan akhirat serta lahir dan batin selama berpegang teguh pada pokok-pokok ajaran islam. ( Suparman Syukur, 2015 ; 38 ). Islam sebagai doktrin bersifat fundamental dan tetap namun juga dinamis, yang artinya ajaran islam dapat diinterpresentasikan dalam berbagai konteks zaman.

3. Islam Sebagai Way of Life 

Islam merupakan pandangan hidup yang komprehensif. Ajaran islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumbernya, ajaran yang mengatur kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.


 Tantangan di Era Modern Mengenai Pendekatan Normatif

 Pendekatan Normatif memiliki peran yang penting dalam menjaga kemurnian ajaran agama. Namun, di sisi lain pendekatan ini juga dapat menjadi tantangan atau penghalang bagi terjalinnya hubungan antarumat beragama yang harmonis dan toleransi. 

Pluralisme Agama dan Relativisme Budaya : Di dalam masyarakat yang memiliki keberagaman agama , apalagi di era modern juga ditandai keberagaman nilai, pandangan, dan gaya hidup . Pendekatan normative yang kaku sulit untuk mengakomondasikan keberagaman. Tuntutan untuk menghargai perbedaan budaya dan keyakinan membuat universalitas norma akan dipertanyakan.

Globalisasi dan Interaksi Budaya : Globalisasi membuat perubahan yang dapat memungkinkan setiap individu terpapar pada berbagai nilai dan norma dari budaya lain, melalui media, perjalanan dan interaksi sosial. Menjadi setiap individu mengadapi dilema atau tantangan dalam mempertahankan  identitas budaya ditengah arus globalisasi yang semakin kuat.

Mengapa Studi Islam Itu Penting Di Era Sekarang ?

Studi islam sangatlah penting bagi umat islam yang menghadapi budaya modern yang dipengaruhi oleh nilai-nilai barat. Dengan adanya teknologi informasi dapat membawa dampak positif dan juga negative bagi umat islam, yang menuntut mereka untuk mempelajari agama islam sebagai benteng dalam menerima informasi. 

Banyak umat islam hanya mengaku islam namun kehidupan sehari-harinya jauh dari ajaran islam, sehingga memperjelas urgensi studi keislaman. Derasnya arus informasi, komunikasi, modernisasi, dan westernisasi menjadikan pentingnya studi keislaman sebagai filter dalam menerima informasi barat.

Pentingnya untuk memahami bahwa siapa pun diantara mereka, hendaknya mengembangkan studi islam dengan mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai konsep dasar kerangka keislaman, yaitu akidah ( keimanan yang kuat kepada Allah ), syariah ( ketentuan-ketentuan Allah ) dan akhlak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun