Kota Mojokerto merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Timur. Bagi masyarakat awam banyak yang mengenal kota ini karena banyak terdapat peninggalan situs kerajaan majapahit. Selain itu, mojokerto juga dikenal banyak orang dengan sebutan kota onde-onde, tentu saja karena kota ini merupakan penghasil onde-onde.Â
Perlu diketahui bila Mojokerto merupakan kota dengan wilayah terkecil di provinsi Jawa Timur. Luas mojokerto hanya 16,56 km2 yang artinya tidak ada separuhnya dari Kota Surabaya yang merupakan jantung provinsi Jawa Timur.Â
Tidak jarang pula Mojokerto terkenal karena keindahan wisatanya. Banyak wisata indah terdapat di Mojokerto. Hal ini menyebabkan Mojokerto sering dikunjungi para wisatawan dari luar daerah.
Kalau dilihat dari segi fisik Mojokerto memang tidak luas namun mojokerto mampu mendongkrak system ekonomi masyarakat. Diketahui dari sejumlah data yang dihimpun, tingkat kemiskinan di mojokerto sudah menurun.Â
Pengembangan di sector ekonomi terus dilakukan dengan tujuan menyejahterakan warga Mojokerto. Tak hanya itu pengembangan yang dilakukan tersebut juga bertujuan meningkatkan daya saing masyrakat di bidang ekonomi.
Terpantau dari beberapa sumber Mojokerto memiliki sektor UMKM yang bergerak disejumlah bidang. UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah adalah usaha ekonomi yang dimiliki perorangan atau badan usaha yang telah ditetapkan perundang-undangan.Â
UMKM ini bersifat produktif artinya usaha yang dijalankan merupakan usaha yang menghasilkan suatu produk. Dalam UMKM tersendiri terdapat bagian-bagian yang sesuai dengan singkatannya yaitu Mikro, Kecil, dan Menengah.
Setidaknya ada 3.500 UMKM di Mojokerto yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja. Data tersebut diperoleh berdasarkan pendaftaran pendataan UMKM yang dilakukan di Mojokerto. UMKM yang tersebar di seluruh penjuru mojokerto tergerak dalam bidang yang berbeda-beda.Â
Melalui data yang diterbitkan dalam web dinas koperasi dan tenaga kerja kebanyakan UMKM di Mojokerto tergerak dalam bidang produk makanan, baik setengah jadi maupun produk jadi.
Bukan rahasia lagi apabila usaha  produk makanan menjadi bidang yang paling diminati, selain karena mendatangkan keuntungan yang sabra, usaha ini juga dinilai lebih efektif daripada UMKM di bidang yang lainnya.Â
Usaha makanan yang ada di Mojokerto cukup bervariasi, ada yang memproduksi bahan setengah jadi ada pula produk jadi. Produk setengah jadi biasanya lebih mudah di produktivitas namun agak kesulitan dalam hal penjualan, hal ini disebabkan masyarakat sendiri terlalu malas dan ogah ribet. Tentu saja pemilik usaha tersut haruslah memutar otak agar pelanggan tidak pergi.Â
Sama seperti usaha makanan setengah jadi, usaha produk makanan saat jadi juga mengalami kesusahan. Kesusahan yang dialami tersebut adalah produknya cepat basi padahal belum ada pembeli.
Sebaran Usaha makanan di Mojokerto terbagi dalam beberapa sektor, salah satunya adalah yang ada pada sektor wisata. Di sekotor wisata biasanya para pelaku usaha membuat semenarik mungkin usahanya agar dilirik oleh para wisatawan.Â
Sebut saja wisata Taman Ghanjaran. Wisata Taman Ghanjaran yang berada di wilayah Trawas tersebut mampu menarik wisatawan dengan sendirinya. Tidak tanggung-tanggung di Taman Ghanjaran selalu ramai orang dari pagi hingga Malam.Â
Para warga sekitar lalu memutar otak mereka bagaimana agar taman tersebut berpotensi membangkitkan perekenomian warga. Lalu setelah hal tersebut telah menemui kesepakatan akhirnya di Taman Ghanjaran disedikan sebuah food zone yang bertujuam untuk membantu perekonomian warga dengan mengumpulkan para pelaku usaha makanan tersebut. Setidaknya ada beberapa stand yang menyediakan aneka makanan untuk dijual.
Tak kalah dengan UMKM yang bergerak di bidang makanan, UMKM yang bergerak di bidang konveksi juga menjanjikan akan keuntungan. Biasanya UMKM yang bergerak di bidang tersebut akan menghasilkan produk berupa busana sehari-hari. Dalam lingkup lebih sederhana UMKM ini biasanya menciptakan produk-produk yang mengenalkan budaya dari Mojokerto.Â
Selanjutnya perkembangan UMKM di bidang konveksi turut menyumbang dalam mendorong ekonomi di Mojokerto. Contohnya saja pembuatan kaos kata-kata yang mencerminkan cinta Mojokerto.Â
Biasanya hal tersebut dapat dijumpai di kawasan wisata. Salah satu tempat wisata yang terdapat produk tersebut adalah Patung Buddha Tidur yang berada di Trowulan Mojokerto.Â
Kawasan wisata tersebut mempunyai daya tariknya sendiri yaitu mirip dengan yang miliki oleh Thailand, kalau kata orang sekitar "Thailand KW". Terkadang  apabila pengunjung beruntung kawasan wisata patung Buddha tidur akan membuka tempat peninggalan barang serta mengizinkan para pengunjung untuk melihat-liat.
Bukan rahasia bahwa UMKM merupakan salah satu kontributor pendorong ekonomi. UMKM banyak menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar. Sebut saja Usaha Kripik Singkong yang berada di Desa Talok Mojokerto. Kripik SIngkong Barokah namanya.Â
Menurut pemilik usaha ini karyawan yang ia kerjakan sudah sebanyak 20 orang lebih. Semua karyawannya berasal dari sekitar desa serta luar desa. Bisa dilihat bahwa sektor UMKM ini sangat membantu perekonomian warga.
Dengan adanya hal ini sudah semestinya pemerintah Mojokerto turut serta dalam pemenuhan sarana dan prasarana para penggiat UMKM. Melalui kebijakannya pemerintah haruslah sadar menyikapi adanya UMKM yang bergerak untuk mendorong sistem perekonomian guna mengentas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H