Jalan Braga, salah satu ikon bersejarah di Kota Bandung, kembali menarik perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara. Dikenal dengan keindahan arsitektur kolonial dan suasana vintage yang memikat, Braga kini menjadi destinasi wisata yang menggabungkan sejarah dan modernitas dalam satu tempat.
Jalan tersebut telah menjadi saksi bisu perkembangan zaman yang sedari dulu digunakan sebagai pusat perbelanjaan dan tempat berkumpul pada masa Hindia Belanda.
Dengan kesejarahan yang kaya, Jalan Braga bukan hanya sebatas jalanan biasa, tetapi sebuah warisan bersejarah yang terus hidup hingga kini. Perjalanan liburan ke Kota Bandung pun tentu tidak lengkap tanpa singgah di sepanjang jalan ini.
Dulunya jalanan ini adalah jalan yang sepi dan tegang. Seiring berjalannya waktu, jalan ini menjadi destinasi yang kerap disambangi oleh anak-anak muda dari berbagai penjuru sebagai tempat hangout mereka. Ratusan tahun lalu, Jalan Braga mulai ramai di bawah pemerintahan Hindia Belanda sampai sekarang.
Bagaimana tidak, jalan yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 9 menit berjalan kaki dari alun-alun Kota Bandung ini memiliki arsitektur memukau yang mampu membuat setiap pengunjung, disana terdapat banyak macam seni, kuliner, hiburan, sejarah dan sebagainya.
Jalan Braga merupakan salah satu jalan bersejarah di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Jalan ini terkenal karena arsitektur kolonial Belanda yang khas serta menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi pada masa kolonial. Berikut adalah gambaran sejarah Jalan Braga:
Awal Mula dan Nama Braga
- Era Kolonial: Jalan Braga mulai berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada awalnya, jalan ini hanyalah jalan kecil yang digunakan oleh para petani kopi untuk membawa hasil panen mereka ke pusat kota.
- Asal Usul Nama: Nama "Braga" konon berasal dari sebuah kata dalam bahasa Belanda "Bragastraat". Ada juga yang mengatakan bahwa nama ini diambil dari nama kota Braga di Portugal, karena pada masa kolonial, banyak nama jalan di Bandung yang diambil dari nama-nama kota di Eropa.
Perkembangan Sebagai Pusat Perdagangan
- 1920-an hingga 1940-an: Jalan Braga berkembang pesat pada periode ini dan menjadi pusat perdagangan serta hiburan. Banyak toko, restoran, dan hotel dibangun dengan gaya arsitektur Art Deco yang khas. Jalan ini dikenal sebagai "Parijs van Java" atau "Paris van Java" karena kemiripannya dengan suasana kota Paris.
- Gedung-Gedung Bersejarah: Beberapa gedung bersejarah di Jalan Braga, seperti Gedung Merdeka yang dahulu adalah Societeit Concordia, dan hotel-hotel mewah seperti Savoy Homann dan Preanger, menjadi ikon kota Bandung.
Masa Pasca-Kemerdekaan