Biasanya para pembalap yang ditangkap polisi akan dibawa ke polsek terdekat untuk diberikan binaan dan diberikan hukuman menyita motor selama beberapa bulan. Tetapi tidak sampai di masukan ke penjara dan di pulangkan.
Â
Beberapa langkah telah diambil oleh pihak berwenang untuk mengatasi fenomena ini. Patroli rutin dilakukan, terutama pada malam minggu, saat balap liar paling sering terjadi. Polisi juga kerap menggelar razia di jalan-jalan yang sering dijadikan arena balapan. Selain itu, edukasi kepada remaja mengenai bahaya balap liar juga terus dilakukan. Tetapi kurang membuahkan hasil buktinya masih ada remaja yang tidak peduli tentang bahayanya kegiatan balap liar tersebut.
Â
Namun, solusi jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif. Pemerintah daerah bisa mempertimbangkan pembangunan sirkuit balap resmi sebagai tempat bagi penggemar otomotif untuk menyalurkan hobinya dengan aman.Â
Selain itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan keluarga untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang bahaya serta konsekuensi hukum dari balap liar. Dan tidak menganggu kenyamanan warga sekitar serta tidak menganggu perjalanan orang lain.
Â
Maraknya balap liar setiap weekend di Slawi, Kabupaten Tegal, merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan upaya yang terkoordinasi antara pihak berwenang, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan fenomena ini dapat ditekan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan tertib. Edukasi, penegakan hukum, serta penyediaan fasilitas yang memadai adalah kunci untuk mengatasi masalah balap liar di daerah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H