Akmal merupakan seorang remaja Masjid Jogokariyan yang aktif membantu dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan masjid Jogokariyan. Ketika ditanya mengenai rahasia suksesnya Kampung Ramadhan Jogokariyan, Akmal menjawab "Mungkin karena manajemen masjidnya ya fan, disini kami mengikuti arahan takmir dalam koordinasi acara-acara seperti kampung ramadan ini."
Manajemen Masjid Jogokariyan memang terkenal sebagai salah satu manajemen masjid terbaik di Indonesia. Mereka menerapkan sistem yang disebut filantropi Islam (Islamic Philantrophy). Filantropi Islam adalah praktik kedermawanan dalam tradisi Islam, biasanya penyalurannya melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Filantropi Islam sendiri tidak jauh berbeda dengan filantropi biasa, hanya saja diterapkan dalam aktivitas keIslaman.
Salah satu contoh dari filantropi Islam yang diterapkan Masijd Jogokariyan adalah pihak masjid akan mengembalikan barang yang hilang senilai dengan harga barang tersebut. Misalnya Anda kehilangan sepeda, maka akan diganti pula dengan sepeda atau yang senilai dengan barang tersebut.
Masjid ini juga mengadakan gerakan saldo infak nol rupiah, yang mana Masjid Jogokariyan selalu berusaha saldo infaknya ada di nilai nol rupiah saat melakukan pengumuman. Hal ini dilakukan agar infak jamaah masjid benar-benar tersalurkan dan tidak hanya mengendap di kas masjid. Di dalam masjid sendiri, terdapat berbagai macam kotak infak yang berbeda fungsi, seperti kotak infak untuk parkir, kotak infak untuk takjil Ramadan, dan sebagainya.
Manajemen masjid yang baik membuat jamaah gemar mengunjungi Masjid Jogokariyan, pengunjung yang bersinggah akan otomatis melirik pasar yang diadakan di sekitaran masjid. Namun tidak hanya itu saja, Akmal menambahkan "Dan kalau dari sisi penjualnya sendiri, mereka pada senang karena pendaftaran untuk berjualan disana terbilang mudah, cukup dengan mengisi formulir saja."
Panitia telah menginformasikan bahwa pendaftaran untuk mendirikan stand makanan cukup mudah. Penjual hanya harus datang ke Masjid Jogokariyan lalu mengisi formulir, setelah itu meminta izin mendirikan kedai makanan/minuman di depan halaman warga sekitar masjid. Dengan kemudahan ini, UMKM beramai-ramai menjual barang dagangannya di Kampung Ramadhan Jogokariyan.
"Selain itu, kami juga mengadakan buka bersama untuk semua jamaah, gratis tanpa dipungut biaya, biasanya sampai tiga ribu porsi habis. Juga kalau soal jadwal makanan atau imam, biasanya anak-anak muda Masjid Jogokariyan juga menyebarkan lewat media sosial, sekalian promosi juga" kata Akmal.
Seperti yang sering kita dengar di media sosial, Masjid Jogokariyan memang benar menyiapkan sekitar tiga ribu porsi setiap hari. Takjil gratis dan menu yang disajikan berbeda-beda setiap harinya, tentunya menarik pengunjung untuk berbondong-bondong mencicipi masakan yang telah disiapkan oleh pengelola Masjid Jogokariyan.
Peran promosi melalui media sosial juga tak kalah turut menyukseskan Kampung Ramadhan Jogokariyan. Selain menu makanan yang dipromosikan, juga terdapat jadwal imam dan khotib salat tarawih. Hal ini dapat menarik tidak hanya orang yang ingin memakan menu tertentu, juga orang-orang yang ingin mendengarkan ceramah dari ustad tertentu.
Pengunjung yang bersinggah di Masjid Jogokariyan tentunya akan mencoba mencicipi aneka jajanan yang ada di Kampung Ramadhan Jogokariyan, begitu pula sebaliknya, pengunjung yang ingin membeli jajanan akan mencoba bersinggah di Masjid Jogokariyan. Kurang lebih itulah beberapa rahasia dibalik suksesnya Kampung Ramadhan Jogokariyan.