Mohon tunggu...
Muhammad Fhandra Hardiyon
Muhammad Fhandra Hardiyon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbeda itu unik

Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta prodi Jurnalistik yang riang akan dunia kepenulisan, faktanya saya adalah orang yang suka bercerita sembari bercermin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jalan Perjuangan Indonesia Saat Periode Radikal

6 Desember 2021   21:10 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:14 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi, sumber: unsplash.com/Bisma Mahendra)

Tidak lepas dari pengalaman saat bekerja sama dengan penjajah, dimana cita-cita kemerdekaan tidak akan pernah terwujud karena belanda tidak memberi tanda-tanda atau perjanjian apapun tentang kemungkinan Indonesia merdeka.

Faktor Khusus

  1. Pengaruh Revolusi Rusia 1917, pengaruh ini sangat besar sekali terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia. Karena orang-orang yang ada di Indonesia terutama yang baru belajar tentang paham sosialisme dan komunisme akhirnya mereka percaya bahwa dengan adanya Revolusi di Rusia bahwa revolusi harus dijalankan dengan cara radikal yang merubah tatanan tidak bekerja sama dengan pihak penjajah untuk menghancurkan sebuah tatanan lama dan memunculkan tatanan baru yang tanpa kelas.
  2. Kecewa dengan Janji November, kita pernah dijanjikan untuk mendapatkan tempat dalam sebuah pemerintahan oleh Hindia-Belanda tapi ternyata janji tersebut tidak dilaksanakan sehingga kecewa dan muncul gerakan radikal.
  3. Perubahan Pasal 111 RR (Regerings Reglement), yaitu tentang larangan berserikat. Jadi bangsa Indonesia tidak boleh lagi berserikat dan berkumpul.
  4. Pengaruh Doktrin Wilson, yaitu mengenai hak menentukan nasib sendiri, serta yang namanya pengakuan ham menurut Wilson sangat penting dan dalam setiap negara berhak untuk memerdekakan sendiri dimana hak untuk merdeka dan hak untuk hidup. Dari pengaruh Doktrin Wilson ini munculah gerakan radikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun