Mohon tunggu...
Fandi Andi S
Fandi Andi S Mohon Tunggu... Maritime Officer - Master Marine -

Ingin Indonesia lebih baik dan jangan pernah berhenti mencintai Indonesia. Mari terus berusaha memperbaiki indonesia untuk Indonesia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Maritime Industrial Gate

23 November 2015   02:23 Diperbarui: 23 November 2015   02:23 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang ini harusnya bias diambil oleh Indonesia untuk bisa memindahkan Industrial dunia yang berada di china ke Indonesia dengan membuka Maritime Industrial Gate dengan memberikan lahan industrial gratis kepada para perusahaan Industrial dunia dan memberikan fasilitas dermaga berbayar yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk jaringan konektifitasnya.

Indonesia tidak perlu menyediakan transportasi maritime kapal, karena dengan sendirinya kapal-kapal dunia akan mencari arus barang yang akan ditransportasikan. Dan dilain pihak ini bisa memicu pertumbuhan  perusahaan nasional untuk bertumbuh dan memiliki kapal karena peluang distribusi yang akan tercipta.

Indonesia hanya perlu menyediakan lahan terbuka yang disediakan dan dirancang hanya beberapa meter dari dermaga yang akan dibuatkan.

Dengan ketersediaan lahan gratis ini kepada para industrial ini, seluruh arus bahan material mentah akan masuk ke Indonesia dan akan berproduksi di Indonesia dan akan menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian Indonesia secara fundamental.

Indonesia harus menyadari kenapa China saat ini mengejar peluang untuk membeli dermaga-dermaga yang berada di belahan eropa seperti Italy dan greek yang telah bangkrut, beberapa pelabuhan di prancis, finland dan swedia. China sangat gesit-gesitnya untuk berinvestasi terhadap dermaga dan infrastruktur maritime lainnya untuk menguasai arus perdanganan dunia. Mereka memandang pelabuhan adalah infrastruktur yang bisa membuka seluruh peluang bisnis dan menjadi dasar yang sangat fundamental terhadap perekonomian. Indonesia harus belajar kenapa Inggris membuka pelabuhan hampir di setiap peseisir pantainya sejak tahun 1600an dan digunakan sampai sekarang, yang dengan kata lain infrastruktur pelabuhan ini tetap menghasilkan uang dan menyadi penyokong ekonomi mereka selama 400an tahun sampai sekarang. Indonesia harus melihat belanda yang tidak memiliki apa-apa lantas memanfaatkan daerah alur sungai Rotterdam sebagai kawasan Industrial yang dilengkapi dermaga. Demikian pula halnya Belgium yang memanfaatkan Terneuzen river bersama Belanda.

Dan saya mau mengatakan bahwa suatu kesalahan besar bagi Indonesia menerapkan peraturan agar tidak menggunakan APBN dalam pembangunan infrastruktur maritime Indonesia. Karena dengan regulasi ini, Indonesia hanya akan menjadi pemain kecil dari industry ini dan keseluruhan infrastruktur maritime yang bisa menghasilkan uang selama 400 tahun  lebih akan dipegang oleh para investor-investor (pengusaha) yang memiliki capital. Dan mungkin terlalu naïf jika saya menyebutkan pemerintahan sebelumya menerapkan pertauran ini karena terdsapat titipan dari para investor yang melihat peluang ini di Indonesia atau karena kekurang pengetahuannya terhadap peluang ini. *(hanya mereka yang tahu)

Indonesia harus melihat peluang ini dengan menerapkan konsep Maritime Industrial Gate bagi para industrial bisnis dunia dan membawa mereka untuk berproduksi di Indonesia. Dengan membawa mereka ke Indonesia, maka Indonesia akan meperoleh keuntungan dari penggunaan dermaga, penyerapan tenaga kerja dalam negeri secara massive, terjadi revolusi Industri di Indonesia, perubahan fundamental serta arah ekonomi Indonesia dan dermaga sebagai sumber penghasilan bagi Indonesia untuk 400 tahun bahkan 500 tahun ke depan.

Kita harus menghentikan dominasi Singapore dan malaysia sebagai pelabuhan transite barang-barang produksi Indonesia dan dilabeli produksi Singapore dan Malaysia dan didistribusikan ke seluruh dunia. Dengan konsep Maritime Industrial Gate ini, seluruh produksi kita akan tersalurkan dari areal produksi langsung ke seluruh konektifitas dunia.

Kita tidak boleh terlambat sebagaimana Indonesia selalu melek saat sesuatu booming dan baru meulai saat Negara lain sudah menjadi pemail utama. Dalam peluang ini, hanya baru China yang mengarah ke konsep ini, dan Negara-negara maju mengalami stagnan untuk stabilisasi perekonomian mereka. Jerman, Belanda dan Belgium yang menerapkan konsep ini kini hanya mampu menjadi basis produksi regional dan dikalahkan oleh dominasi China yang mendunia, namun jikapun Indonesia gagal menjadi basis produksi dunia dengan membuka Maritime Industrial Gate, maka dengan menjadi basis regional pun, Indoneia tetap memiliki perekonomian yang fundamental dan konsumen terhadap regional dan memiliki sumber pemasukan yang pasti untuk 400-500 tahun kedepan dengan kepemilikan dermaga tersebut.

Namun jika Konsep Maritime Industrial Gate ini berhasil digarap oleh Indonesia, maka ini akan mampu membawa Indonesia menjadi salah satu poros perekonomian dunia yang nyata. Pemerintahan Indonesia saat ini tidak boleh berhenti dan terfokus pada konsep tol laut yang hanya melacarkan arus barang nasional dan pemerataan pembangunan, tetapi Indonesia harus mampu mengarahkan perkebangan ekonomi Indonesia secara lebih massif dengan konsep Maritime Industrial Gate ini. Dan dengan konsep ini, Indonesia akan menjadi lumbung produksi dunia dan pusat peradaban baru bagi perekonomian dunia.

#Dedicated-Untuk Indonesia yang lebih baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun