Pada masa kekhalifaan pertama umat Islam, di masa Abu bakar sidiq, umat Islam di madinah mengalami kekeringan, hingga bahan kebutuhan sangat sulit untuk di dapat. Para penduduk Kota madinah mengadukan kesusahan mereka kepada khalifah Abu bakar. Dan sang khalifah pun meminta mereka untuk bersabar.Â
Kesabaran dan juga keikhlasan untuk tetap, berusaha dan berdoa penduduk Kota madinah.  hingga pada suatu pagi, Muncul khafilah dagang milik ustman bin affan dengan membawa seribu ekor unta yang di isi penuh bahan kebutuhan sehari-hari.Â
Para saudagar di madinah pun berkumpul untuk bernegosiasi dan menawar dengan harga dua kali lipat dari harga normal. Namun permintaan mereka di tolak oleh ustman. Hingga mereka menaikkan harga berkali-kali lagi, namun ustman tetap menolak.Â
Para saudagar di madinah pun bertanya kepada Ustman, apakah telah ada seseorang yang telah membeli dengan harga yang lebih tinggi dari kami. Ustman pun menjawab, ya allah. Â Allah mampu membeli berpuluh puluh kali lagi. Â ustman bermaksud untuk mensedekahakan seluruh daganganya. hingga pada hari itu kebutuhan pokok penduduk di kota madinah pun terpenuhi.Â
Pelajaran yang terdapat dalam kisah tersebut ialah tentang, memberi kebahagiaan kepada orang yang membutuhkan. Â dapat memberikan kebahagiaan terhadap diri sendiri, dengan melihat orang lain bahagia.Â
Kebaikan yang kita beri dapat melahirkan kebaikan yang berlipat lipat. Dengan memberi dapat menerangi hati. Kelapangan dan juga kebaikan yang bermanfaat untuk lingkungan dan diri sendiri. Sehingga kebaikan kebaikan yang tumbuh dalam suatu kebahagiaan tidak dapat di ukur oleh besar nya apa yang kita dapat kan dan peroleh.Â
Suatu kebaikan dapat di ukur oleh seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan, bukan seberapa besar keuntungan yang kita raih.Â
Kisah nyata di atas adalah suatu gambaran kebaikan yang dapat memberikan manfaat untuk orang yang membutuhkan. Sehingga dalam jual beli, dapat menghadirkan keberkahan dan juga manfaat untuk orang yang membutuhkan.Â
Penulis. fandi ahmadÂ
berbagi kebahagiaan dengan kebaikanÂ
kisah nyata ustman bin affan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H