Mohon tunggu...
Fandi Ahmad
Fandi Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, mentor, enterpreuner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis,mentor, enterpreuner saya seorang penulis artikel kesehatan dan juga agama. Mentor Menulis dan enterpreuner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi Kebahagiaan dengan Kebaikan

27 Desember 2020   16:29 Diperbarui: 27 Desember 2020   18:14 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar attiummuaqila

Pada masa kekhalifaan pertama umat Islam, di masa Abu bakar sidiq, umat Islam di madinah mengalami kekeringan, hingga bahan kebutuhan sangat sulit untuk di dapat. Para penduduk Kota madinah mengadukan kesusahan mereka kepada khalifah Abu bakar. Dan sang khalifah pun meminta mereka untuk bersabar. 

Kesabaran dan juga keikhlasan untuk tetap, berusaha dan berdoa penduduk Kota madinah.  hingga pada suatu pagi, Muncul khafilah dagang milik ustman bin affan dengan membawa seribu ekor unta yang di isi penuh bahan kebutuhan sehari-hari. 

Para saudagar di madinah pun berkumpul untuk bernegosiasi dan menawar dengan harga dua kali lipat dari harga normal. Namun permintaan mereka di tolak oleh ustman. Hingga mereka menaikkan harga berkali-kali lagi, namun ustman tetap menolak. 

Para saudagar di madinah pun bertanya kepada Ustman, apakah telah ada seseorang yang telah membeli dengan harga yang lebih tinggi dari kami. Ustman pun menjawab, ya allah.  Allah mampu membeli berpuluh puluh kali lagi.  ustman bermaksud untuk mensedekahakan seluruh daganganya. hingga pada hari itu kebutuhan pokok penduduk di kota madinah pun terpenuhi. 

Pelajaran yang terdapat dalam kisah tersebut ialah tentang, memberi kebahagiaan kepada orang yang membutuhkan.  dapat memberikan kebahagiaan terhadap diri sendiri, dengan melihat orang lain bahagia. 

Kebaikan yang kita beri dapat melahirkan kebaikan yang berlipat lipat. Dengan memberi dapat menerangi hati. Kelapangan dan juga kebaikan yang bermanfaat untuk lingkungan dan diri sendiri. Sehingga kebaikan kebaikan yang tumbuh dalam suatu kebahagiaan tidak dapat di ukur oleh besar nya apa yang kita dapat kan dan peroleh. 

Suatu kebaikan dapat di ukur oleh seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan, bukan seberapa besar keuntungan yang kita raih. 

Kisah nyata di atas adalah suatu gambaran kebaikan yang dapat memberikan manfaat untuk orang yang membutuhkan. Sehingga dalam jual beli, dapat menghadirkan keberkahan dan juga manfaat untuk orang yang membutuhkan. 

Penulis. fandi ahmad 

berbagi kebahagiaan dengan kebaikan 

kisah nyata ustman bin affan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun