Mohon tunggu...
Falsist Bluesboy
Falsist Bluesboy Mohon Tunggu... lainnya -

saya hanya orang yang ingin tahu sedikit tentang banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kita, Koruptor, dan Hukuman Mati

5 Oktober 2013   14:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus korupsi yang menimpa ketua MK, Akil Mochtar, sedang ramai dibicarakan media.

Berbagai tanggapan pun bermunculan di masyarakat, dan hampir semua dari tanggapan itu adalah tuntutan hukuman yang seberat-beratnya (hukum mati) untuk para pelaku koruptor.

Ya, saya setuju dengan hal itu. Mungkin hanya dengan hukuman mati ini yang akan menimbulkan efek jera bagi para pelaku koruptor dan yang berniat melakukan korupsi.

Mungkin kita termasuk salah satu yang lantang menyuarakan hukuman mati bagi para koruptor. Tapi coba kita diam sejenak, merenung.

Bagaimana jika koruptor itu adalah ayah/ibu, suami/istri, anak, saudara, dan atau keluarga kita?

Akankah kita tetap bersuara selantang ini?

Tak bisa disangkal, waktu saya menulis ini, negara yang saya tinggali ini termasuk salah satu negara terkorup di bumi. Seakan korupsi sudah menjadi budaya di negeri ini. Korupsi adalah sebuah kewajaran, bahkan keharusan. Sudah mendarah-daging, dan bahkan menjadi "kurikulum" di sekolah-sekolah.

Uang memang sering membuat kita lupa siapa diri kita. Atau siapa diri kita ini hanya dilihat dari berapa banyak uang yang kita miliki?

Bukan tidak mungkin, para koruptor itu adalah orang-orang yang menyuarakan anti-korupsi, dulunya.

Dan bisa jadi, tanpa kita sadari kita termasuk salah satunya.

Tapi akankah kita tetap bersuara lantang jika koruptor itu adalah ayah/ibu kita, yang melakukan semua itu demi kita, anak-anaknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun