Mohon tunggu...
Lotusflowerin
Lotusflowerin Mohon Tunggu... Penulis - pernah coba menghitung bintang

Traveller, penggiat buku, suka serabi cirebon rasa gula merah, dulu sempat buka lapak baca sama teman sekitar tamsur - sempur bogor, sekarang terusir izin-izin pemda, jadi aku menulis saja, jika kosong ambil satu huruf besar sendiri dan simpan dalam kantong, kancing baju rapih, hatur danke warga nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merbabu, Sleman, dan Berani Hitam

27 Juli 2018   05:23 Diperbarui: 27 Juli 2018   05:45 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basa basi antar pendaki sudah biasa terjadi, dari menanyakan asal dan memberi semangat sudah biasa dilakukan, syukur-syukur dapat kenalan itu lebih dari bonus mungkin bagi jomblo yang apa apa selalu sendiri, sedikit hiburan memang perlu asal batas kesopanan tetap diutamakan itu sudah cukup bagi jomblo kan. Sudah bahas wanita, pendakian dari pos awal menuju tempat mendirikan tenda kurang lebih 7 jam, tergantung mendirikan nya dimana. 

Banyak spot mempesona untuk mendirikan tenda di Merbabu, mulai dari sabana awal sampai sabana kedua. 

Kawan-kawan bisa memilih tergantung stamina dan kondisi yang pas saat mendirikanya, ketika sore hampir menuju malam saya dan teman-teman dari Berani Hitam mendirikan tenda di sabana satu, memang semua proses butuh perjuangan. 

Bukan soal tenda saja, memasak dan hal lain yang harus dibereskan harus diselesaikan, mengingat tubuh tidak perlu dipaksakan untuk menuju tempat yang sudah ditentukan awal.

Nikmat tidur ditenda bagi sebagian pendaki katanya seperti menginap di hotel bintang lima, apakah benar adanya ? Tentu saja, Ac yang lebih dari hotel, Makanan instan yang sangat enak seperti spageti bikin perut lapar mendapatkan halusinasi seperti ini, jangan tanya soal pelayan dan kasur empuk. 

Mimpi saat tidur malam ditenda terbayang seperti nyata, entah kondisi yang sudah lelah faktor utama atau faktor alam yang menjadi penyebabnya, setalah melewati proses awal yang begitu panjang saat pagi tiba kita akan di suguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah, entah apakah ini hadiah terbaik dari semesta. 

Norman Edwin salah satu wartawan Kompas dan pencinta alam  (1955-1922) pernah berkata, "alam sebagai sarana pendidikan dan bukan cuma petualangan" (catatan sahabat sang alam).

Alam memang banyak menawarkan keindahan, tetapi dengan melihat keindahan saja kita tidak cukup, mungkin salah satu hal terbaik adalah mencintai dan mempelajari alam agar bisa dinikmati cucu kita kelak, dengan membawa turun sampah kebawah juga bagian yang harus dilakukan.

Pepatah lain pernah berkata, pria gentel bukan seberasa besar otot nya tetapi dari cara membuang sampah itu bisa dilihat seberapa gentel dirimu. 

Buat para penikmat alam bagian manapun, rawatlah alam tempatmu, lakukan petualanganmu. Yang mau perbanyak relasi jika ingin mengtahui yogyakarta atau sekedar muncak bareng follow media sosial ig berani_hitam_traveller dan buat teman yang ingin memperbanyak relasi follow us jejakabut, tak kenal maka tak sayang. Ambil setiap perjalanan pembelajaran berharga, bawa turun sampahmu. SALAM LESTARI.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun