Mohon tunggu...
Lotusflowerin
Lotusflowerin Mohon Tunggu... Penulis - pernah coba menghitung bintang

Traveller, penggiat buku, suka serabi cirebon rasa gula merah, dulu sempat buka lapak baca sama teman sekitar tamsur - sempur bogor, sekarang terusir izin-izin pemda, jadi aku menulis saja, jika kosong ambil satu huruf besar sendiri dan simpan dalam kantong, kancing baju rapih, hatur danke warga nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merbabu, Sleman, dan Berani Hitam

27 Juli 2018   05:23 Diperbarui: 27 Juli 2018   05:45 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman pertama yang saya temui adalah Mas Fika, saya ubah dengan panggilan Mas, karena panggilan Bang hanya ada di Jakarta. 

"Mas maaf tiba terlalu cepat", ucap dengan bahasa kaku.
"ora popo, silahkan masuk".

Sebelum tiba saya sudah mengajak taruhan diri saya sendiri, lidah membisu akan terjadi. Tentu saja terkendala bahasa salah satu alasan saya masih sering terdiam, daripada membuka obrolan dengan memaksakan bahasa yang saya baru belajar lewat pencarian web, ini akan terasa aneh. 

Setelah berbincang dengan obrolan santai, perlahan teman dari Berani Hitam datang, puncak klimaks saya terdiam ketika semua berkumpul. Menjadi pendengar yang baik, mempelelajari satu kosa kata bahasa baru salah satu pengalaman berharga, 

Karena Aksara Jawa juga menggunakan bahasa mereka, tidak ada bahasa baku seperti di Jakarta. Memang ketika seseorang memutuskan mencari relasi pertemanan, kita harus banyak belajar dan menghargai keadaan dimana tempat kita berpijak, tidak bisa kita memaksakan kehendak. 

Pagi sudah kembali, setelah bersiap dengan semua hal. Teman dari Berani Hitam dan saya sendiri beranjak menggunakan roda dua ke arah base camp pendakian Selo. 

Tidak begitu jauh jika menempuh jarak dari sleman ke base camp pendakian Merbabu, kurang lebih 2 jam. 

Simaksi ketika masuk pendakian kurang lebih sekitar 20rb rupiah, simaksi yang kita berikan tidak semua masuk kantong penjaga tenang saja, semua untuk kepentingan sarana dan prasarana pendakian. 

Meskipun setiap tahun ada peningkatan, saya rasa tingkat kenyaman juga harus ditingkatkan dari pihak pengelola. 

Setelah persiapan cukup, salah satu teman dari Berani Hitam yaitu Mas fika mendaftar di pos pendakian, kami memulai pendakian dengan santai, beban berat di tas tidak mungkin bisa dipakai sambil berlari, pendakian Merbabu via Selo dimulai. 

Pendakian via Selo saat itu sedang ramai dengan pendaki lain, bertemu wanita di jalur merupakan hal bonus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun