"Bukan seperti itu maksud ibu nak, sekarang kamu tau kan biaya sekolah adik kamu tidak murah"
"SELALU SAJA ADIK, aku juga ingin pendidikan yang lebih baik untuk masa depanku bu. Kenapa kalian selalu lebih mementingkan adik daripada diriku. Aku tau biaya perkuliahan nanti tidak murah, dan universitas yang kupilih swasta tapi menurutku universitas itu sangat cocok untuk Victoria" jawab Victoria dengan emosi
"iya ibu tau universitas itu sangat baik, tapi masih ada banyak universitas negeri nak"
Victoria yang mendengar ucapan ibunya pun sangat emosi dan merasa sangat tidak adil. Akhirnya ia pun pergi meninggalkan ruang tamu lalu pergi ke kamarnya.
"Kenapa ibu selalu membela Jayden, aku juga ingin memilih jalan hidupku"
Setelah bertengkar dengan ibunya, Victoria beberapa hari ini memilih untuk menjauh dari orang tua nya. Walaupun mereka setiap hari bertemu tetapi Victoria selalu bersikap dingin kepada mereka.
Beberapa hari kemudian saat Victoria sedang melamun ayah Victoria mengetuk pintu kamarnya dan meminta izin untuk masuk.
"Victoria, ayah tau ini berat untuk kamu. Ayah juga minta maaf karena tidak bisa membela kamu di depan ibu ya nak, tapi kamu harus tau sebenarnya ibu menolak semua keputusan kamu demi kebaikan masa depan kamu nak. Jangan marah ya sama ibu"
"Tapi yah kenapa selalu aku yang mengalah, Victoria juga ingin memilih jalan hidup Victoria" ucap nya menangis
"Kamu sebagai anak pertama seharusnya lebih dewasa sayang, tidak semua hal harus dipermasalahkan. Kamu tau kan biaya pendidikan yang membayar semuanya itu ibu dan ayah. Jadi kamu harus ikhlas ya sayang. Asal kamu tau juga, sebenarnya Jayden juga tidak ingin bersekolah di sekolah itu, ibu yang memilih sekolah itu untuknya"
Victoria merasa perkataan ayah nya benar, ia sadar bahwa selama ini kedua orang tuanya juga lelah mencari uang untuk membiayai pendidikan kedua anaknya. Sekarang ia pun merasa lebih tenang setelah ayah nya memberi nasehat.