Setelah mereka selesai makan malam, mereka pun melanjutkan berkeliling mall dan saat hari semakin malam mereka kembali kerumah. Sesampainya dirumah Victoria langsung masuk ke kamar dan mulai memikirkan tentang ucapan ibu dan ayahnya saat di rumah makan. Ia merasa kedua orang tuanya tidak mendukung keinginannya untuk memasuki sekolah yang sudah ia mimpikan dari lama.
Victoria merasa takut untuk menolak keinginan ibunya, karena ia tau jika orang tuanya lah yang membiayai semua pendidikannya. Tetapi pada akhirnya ia mengikuti keinginan dari kedua orang tuanya.
Sekarang saatnya Victoria memasuki jenjang SMA. Ia memutuskan masuk ke SMA pilihan orang tuanya. Selama Victoria bersekolah disana ia mulai beradaptasi dengan sekolah itu walaupun sebenarnya itu bukan sekolah impiannya.
Sudah 1 tahun Victoria jalani pendidikan nya dijenjang SMA ini. Saat ini sudah waktunya adik Victoria untuk memasuki jenjang SMP. Jayden adalah adik Victoria, Jayden dimasukkan ke SMP Petra oleh ibu nya. Dimana SMP itu termasuk SMP terbaik yang ada di kotanya dan terkenal sangat mahal. Disaat itulah Victoria merasa sangat iri kepada adiknya dan marah kepada kedua orang tuanya karena 1 tahun yang lalu kedua orang tuanya tidak menyetujui permintaan nya untuk ke SMA impiannya dengan alasan biaya yang mahal.
Akhir akhir ini Victoria sangat jarang bertemu kedua orang tuanya karena mereka sangat sibuk bekerja sehingga jarang pulang kerumah. Dari situlah Victoria mulai jarang berkomunikasi dengan orang tuanya karena ia merasa sudah terbiasa walaupun tidak berkomunikasi dengan mereka.
Suatu hari saat orang tuanya pulang ke rumah Victoria menghampiri ibunya dan berkata "Bu Victoria boleh minta uang ngga? untuk bayar uang bulanan sekolah, soalnya dari kemarin sudah ditagih pihak sekolah"
"Bentar ya, kamu bayarnya nanti dulu soalnya ibu harus bayar uang bulanan adik kamu dulu" jawab ibu Victoria
"ohh yasudah" ucap Victoria lalu langsung kembali ke kamar.
Saat di kamar ia merasa sangat kecewa kepada kedua orang tuanya karena mereka lebih mementingkan adiknya daripada ia.
Kini 2 tahun berlalu, sudah saatnya Victoria melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Ia sudah menemukan universitas yang ingin di tujunya, tetapi kedua orang tua nya menolak keputusannya lagi.
"Kenapa kalian selalu menolak semua keputusan Victoria" Tanya Victoria dengan nada kesal