Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Skill dan Jam Terbang Tinggi tapi Kenapa Kalah Saing?

25 Januari 2025   14:15 Diperbarui: 25 Januari 2025   14:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potong rambut tradisional (Sumber gambar: welcomesatu.wordpress.com) 

Tukang cukur tradisional sering kali kalah bersaing padahal memiliki keterampilan tinggi, pengalaman bertahun-tahun, dan harga yang lebih terjangkau

Fenomena yang tidak dapat disangkal. Barbershop modern dengan konsep yang lebih kekinian dan layanan premium sering kali menarik perhatian kaum muda, terutama di kota-kota besar. 

Mereka menawarkan pengalaman mencukur yang berbeda, seperti interior yang estetis, musik yang asik, layanan seperti hair spa, bahkan kopi gratis.

Di sisi lain, tukang cukur tradisional sering kali kalah bersaing karena kurangnya inovasi dalam layanan dan branding.

Padahal, banyak tukang cukur tradisional memiliki keterampilan tinggi, pengalaman bertahun-tahun, dan harga yang lebih terjangkau.

Penyebab Kalah Saing

Beberapa hal penyebab tukang cukur tradisional kalah saing dengan barbershop modern. Diantaranya adalah:

1. Kurangnya Branding dan Promosi

Tukang cukur tradisional jarang mempromosikan usahanya secara aktif. Sementara barbershop modern punya branding kuat, logo keren, nama unik, dan promosi gencar lewat media sosial.

2. Tampilan Tempat yang Kurang Menarik

Tempat cukur tradisional sering terlihat sederhana atau kurang dirawat. Sebaliknya, barbershop modern didesain sedemikian rupa agar terlihat nyaman, estetik, dan kekinian, menarik pelanggan untuk datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun