Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyatakan penolakan tegas terhadap rencana tersebut. MUI menilai bahwa relokasi warga Gaza ke Indonesia bukanlah solusi yang tepat dan dapat mengancam kedaulatan negara.Â
Keputusan Trump Terbaru
Pada hari pertama masa jabatannya, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat hanya mengakui dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.Â
Kebijakan ini menghapus pengakuan terhadap identitas transgender dan non-biner dalam dokumen resmi dan kebijakan federal.Â
Keputusan Donald Trump yang mengakui hanya dua identitas gender, laki-laki dan perempuan, memang mencerminkan pendekatan tradisional terhadap isu gender.Â
Banyak orang merasa lega dengan keputusan ini karena dianggap lebih sederhana dan selaras dengan norma biologis serta keyakinan tradisional. Pendekatan ini menghilangkan kebingungan yang mungkin timbul dari kebijakan yang memberikan pengakuan kepada berbagai identitas gender di luar laki-laki dan perempuan.
Pandangan terhadap kebijakan semacam ini memang bergantung pada perspektif dan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing individu atau masyarakat. Sementara sebagian orang merasa keputusan Trump memberikan kejelasan, sebagian lainnya merasa bahwa pendekatan ini membatasi hak asasi manusia dan keberagaman identitas.
Bagaimana pun, tantangan terbesar bagi para pemimpin adalah mencari keseimbangan antara menghormati nilai-nilai tradisional dan menjamin hak asasi setiap individu tanpa diskriminasi.
Keputusan Trump adalah sebagai jawaban terhadap kebijakan presiden sebelumnya, Joe Biden, yang dirasakan sebagian warga Amerika berat sebelahÂ
Setiap orang seharusnya memiliki hak untuk memiliki sikap dan pandangan sesuai keyakinan mereka, selama tidak melanggar hak orang lain. Dalam demokrasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah hal yang penting, baik bagi mereka yang mendukung LGBTQ+ maupun bagi mereka yang memiliki pandangan tradisional.
Namun, selama pemerintahan Joe Biden, ada kesan bahwa kebijakan inklusifnya justru menekan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan ideologi progresif.Â