Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Jangan Jodohkan Aku (3)

23 Oktober 2024   20:58 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengejutkan! Malam itu sirine polisi meraung raung di luar kastil. Kami sangat terkejut. Gerbang pagar digedor gedor sangat kencang bak menggerebek maling. Kuajak Sony melarikan diri menuju hutan belakang rumah, namun ia bersikap bak pria sok jantan. Meskipun aku menghalangi langkahnya agar tak keluar membukakan gerbang, tapi ia tetap memilih berjalan menuruni lantai bawah menuju gerbang.

Kuamati dari kamar tingkat atas. Sony dengan langkah tegap membuka pintu utama. Tampaknya ia melakukan semua karena kegeraman sebab melihat sosok Albert di antara barisan polisi yang siaga dengan mengokang senjata.

Albert menghampiri Sony, lalu tiba-tiba menempeleng keras wajah Sony hingga berdarah. Kekasihku berusaha membalas pukulan, namun seorang polisi menghalangi sembari menunjukkan surat perintah penangkapan. 

Entah apa isi surat perintah penangkapan itu, tapi samar-samar terdengar teriakan Albert sambil menunjuk-nunjuj wajah Sony bahwa ia telah membawa lari calon istrinya.

Polisi dengan cepat memborgol tangan Sony, lalu menyeretnya ke arah mobil polisi. Kulihat Albert bersama beberapa orang polisi mulai memasuki kastil. Aku sangat terkejut, terlintas di pikiranku, bahwa intinya hanya satu, ia akan membawaku kembali pulang, memisahkan aku dari Sony, lalu menikahiku.

Refleks kusambar tas travellingku, kabur ke hutan belakang rumah. Kupacu lariku secepat mungkin setelah kugembok pagar belakang rumah, agar tak ada yang bisa mengejarku. (Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun