Bila mengamati sikap dan perilaku tentara Israel saat pergi berperang hingga kembali ke negaranya secara kasat mata dapat ditangkap sesuatu yang janggal sehingga patut diduga bahwa mereka mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Dengan mengonsumsi obat-obatan tersebut, tentu saja tentara IDF bertujuan menimbulkan efek keberanian yang luar biasa untuk mengalahkan Hamas. Sebab bukan rahasia lagi, bila sebetulnya tentara IDF selalu ketar-ketir saat harus berhadapan dengan para pejuang perlawanan dari Palestina tersebut.
Bukan tanpa risiko, sebab pemakain obat-obatan tertentu memang mendongkrak vitalitas dan semangat tempur para tentara zionis. Namun di sisi lain, terdapat efek negatif yang didapat setelah tidak mengonsumsinya, yakni berupa rasa putus asa mendalam, hingga kemudian berujung pada gangguan kejiwaan mengerikan.
Sudah bukan hal mengejutkan bila setelah peristiwa 7 Oktober, kita disuguhi berita banyaknya warga Israel yang memborong abat anti depresi. Kalau warganya saja stres, apalagi tentaranya.Â
Tentara yang terdiri dari perwira, tentara bayaran, dan juga tentara cadangan, Â meskipun senjatanya luar biasa modern dan canggih dibanding Hamas, tapi toh mental tetap serapuh kaca. Sebab yang dihadapi adalah para lelaki nekat, bukan wanita dan anak-anak sebagaimana selama ini mereka lakukan.
Obat obatan tertentu yang dicurigai dikonsumsi tentara Israel tentu saja praktis dalam penggunaanya. Dengan cara ditenggak langsung, ataupun menjadi campuran makanan dan minuman yang dikonsumsi selama di medan perang.
Ada beragam peristiwa yang membuat tentara Israel dapat diindikasikan memakai obat-obatan tertentu. Hal tersebut diantarnya adalah:
Banyak tentara menderita depresi dan gangguan jiwa setelah pulang dari Gaza
Usai pertempuran melawan Hamas di jalur Gaza, banyak tentara Israel yang dipulangkan ke negaranya karena diindikasikan mengalami gangguan jiwa.
Penyakit psikologis yang melanda mereka, mulai yang teringan berupa rasa was-was yang tiba muncul, ketakutan mendadak saat terjaga dari tidur, hingga menembak mati teman sendiri.Â
Bahkan yang baru-baru ini terjadi di jalanan Israel, adanya tentara yang sangat parah kondisi kejiwaanya. Hingga memakai baju warna-warni dan topi bayi, sambil menenteng pistol mainan. Lalu berteriak-teriak sendiri seolah-olah sedang perang.
Bahkan beberapa tentara mengalami kesulitan tidur dan ngompol sepanjang malam, karena dikejar kejar rasa bersalah akibat banyak membunuh warga sipil.
Salah sasaran tembak
Entah disengaja atau tidak, namun sejak peristiwa 7 Oktober 2023, serangan yang dilakukan tentara Israel selalu warga sipil Palestina yang tak berdosa. Bahkan rumah sakit, tempat pengungsian, tempat ibadah, yang sudah jelas dilarang keras oleh aturan perang internasional.
Mungkin rasa putus asa atau keberanian tingkat tinggi, membuat tentara Israel seenak udhel dhewe melakukan pelanggaran perang intenasional.Â
Peristiwa terakhir yang mengenaskan adalah tewasnya wanita tua Palestina oleh penembak jitu Israel. Alih-alih dilindungi, wanita tua yang telah mengibarkan bendera putih sembari menggandeng anak kecil tetap saja menjaid sasaran tembak.Â
Entah sengaja atau mata tentara tersebut kabur, padahal penembak jitu lho! Atau bisa jadi karena akibat mengonsumi obat tertentu yang menimbulkan halusinasi.
Mencuri mayat
Hal biadab lain yang diindikasikan sebagai hal yang mengarah pada sesuatu yang diluar nalar dan akal sehat, adalah pencurian ratusan mayat warga Palestina yang telah dikuburkan.
Tindakan ini jelas mirip zombie. Bukan hanya warga sipil masih hidup yang menjadi sasaran, bahkan yang sudah mati pun dicolong. Sungguh mengerikan! Dan hal tersebut tak mungkin dilakukan oelh orang dengan otak jernih tanpa mengonsumsi obata-obatan tertentu.
Membuat konten aneh sebagai pelampiasan
Bukan hal yang baru lagi kalau tentara zionis telah membuat banyak konten sebagai pelampiasan kebencian, rasialisme serta penghinaan terhadap warga Palestina.Â
Tindakan rasis dengan cara menghina kelaparan, kehausan, serta kehancuran negara yang diderita rakyat Palestina. Hal ini tidak akan mungkin dilakukan oleh manusia yang masih memiliki hati nurani.Dan tentunya hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mengonsumsi obat-obatanan tertentu, sebab tak ada nilai empati kemanusiaan terhadap lawan.
Membiarkan ratusan bayi prematur sekarat perlahan
Sangat sulit dipercaya bila seseorang  dengan kesadaran nurani akan sedemikian sampai hati membiarkan banyak bayi mati perlahan. Hanya mereka yang berada dibawah pengaruh obat-obatan tertentu akan tega melakukan hal tersebut.
Apalagi bila hatus berpikir waras dan realistis. Apa dosa bayi-bayi tersebut hingga harus dicabut nyawanya? Bukankah mereka tak bisa melawan dalam peperangan?
Menembak mati kawan sendiri
Pemakaian obat-obatantan terentu dapat merubah suasana hati sedemikian cepat. Bila pada awal pemakaian dapat memicu keberanian dan kegembiraan berlebih, tapi beberapa saat kemudian akan berubah drastis menjadi depresi, putus asa, dan kecurigaan berlebihan.
Halusinasi yang ditimbulkan akan dapat merubah cara pandang dan pola berpikir, sehingga salah mengartikan teman sebagai lawan. Akibatnya banyak tentara IDF yang mati di tangan temannya sendiri.
Korban sipil tembus 23 ribu namun Israel tetap menyerang
Korban jiwa dari pihak Israel tidak sebanding bila disandingkan dengan korban dari pihak Palestina. Tapi seakan haus darah dan bertindak di luar nalar, justru tentara IDF tetap menciptakan ladang kematian bagi warga tak berdaya.
Demi memuaskan dendam menambah korban jiwa darii pihak Palestina, secara ngawur tentara IDF menembaki warga sipil, menculik wanita dan anak anak, membombardir tempat pengungsian, menabrak ambulance, hingga menghancurkan rumah sakit.Â
Bahkan yang di luar nalar akal sehat adalah, mengusir paksa pasien rumah sakit hingga tenaga medisnya. Sungguh, jelas bukan akal sehat bagi mereka yang tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu.Â
Melindas pemuda Palestina yang telah tewas
Kebiadaban lainnya yang tak sesuai dengan akal sehat adalah, saat tentara IDF melindas tubuh pemuda Palestina yang sudah tak bernyawa. Hal tersebut jelas tak berperikemanusiaan dan terlampau primitif bila dilakukan oleh orang yang tidak memakai obat-obatan tertentu.
Mengorbankan anjing-anjing militer
Sangat mengiris hati, ketika para tentara IDF mengirim anjing yang biasa ikut berperang untuk melacak keberadaan markas Hamas.Â
Mungkin pola berpikir para tentara zionis adalah lebih berharga nyawa manusia daripada hewan. Namun anjing-anjing tersebut juga tak mungkin dapat makan gratis tanpa bekerja. Hingga hewan manis ini berakhir meregang nyawa karena harus berada di depan garis pertempuran, bahkan bangkainya pun ditinggal begitu saja.Â
Terlihat tak ada ikatan batin kuat . Tak ubahnya seperti robot yang tak ada perasaan sama sekali. Mengindikasikan bahwa obat obatan tertentu memang bisa membuat orang yang mengonsumsinya mati rasa.
Masih banyak lagi contoh perilaku tentara Israel yang dirasa aneh dan diluar kewajaran. Sehingga muncul dugaan kuat adanya pemakaian obat-obatan tertentu, demi memicu keberanian luar biasa dalam melawan Hamas di medan pedang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H