Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Love

8 Ciri-Ciri Menantu Idaman

8 Januari 2024   20:26 Diperbarui: 8 Januari 2024   20:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menantu idaman (pic:theadultman.com)

Menjaga diri disini dimaksudkan adalah bisa menjaga kesucian jiwa dan raganya. Tidak sembarang orang bisa menjamahnya, sebab orangtua tahu sebagaimana telah menjaga dan merwat kesucian anaknya, tentu saja ia juga berharap kesucian dari menantunya.

2. Tidak bermuka dua

Mertua sebagai orangtua dari pasangan, tentu saja ingin ketulusan hati dari menantunya, tidak ada kepura-puraan demi tujuan tertentu. Bila memang menyintai, adalah benar-benar menyintai, bukan bersikap mendua demi meraih tujuan yang diinginkan.

Beberapa menantu bersikap mendua dan berpura-pura terhadap mertua adalah demi tujuan tertentu yang bersifat negatif, misal demi harta, menguasai hal tertentu, dan beragam tujuan negatif lainnya. Bahkan sebagian yang lain, berusaha bersikap sangat santun dan hormat di depan mertua, namun dibalik semua itu, ia akan menjelekkan mertua di depan orang lain, bahkan boleh jadi di depan pasangannya yang notabene adalah anak dari mertuanya.

3. Bukan playing victim

Berpura-pura sedih, menangis, dan penuh penderitaan seakan mertua menyakiti dan tak henti memusuhinya. Padahal kenyataan sebaliknya, ia seorang playing victim.

Sikap menantu seperti ini tentu saja sangat mengerikan dan tidak diinginkan oleh mertua manapun.

Secara logis, bila terhadap mertua yang notabene telah merawat, mendidik, dan membesarkan pasangannya saja ia berani playing victim, apa tah lagi terhadap pasangannya. Ini jelas suatu sikap psikopat yang bukan hanya mampu menghancurkan kebahagiaan keluarga mertua, namun juga keluarga pasangan yang baru dibina itu sendiri.

4. Selalu positive thinking

Tentu saja mertua tidak menginginkan hal tersebut dari menantunya, sebab sebagai orangtua, tentu saja ia tidak hanya menginginkan kebahagiaan anak, namun juga menantunya. Sehingga menantu yang selalu berpikiran positif, tentu saja tidak akan memiliki beragam prasangka buruk terhadap mertuanya.

Menantu yang selalu berpikirn positif terhadap mertua, maka akan terpancar dar perilaku terhadap mertua dan pasangannya. Rasa cinta yang tulus tnpa kepura-puraan mampu menjamin keutuhan dan kebahagiaan sebuah pasangan. demikian itulah yang diinginkan mertua terhadap menantunya. Sebab menantu akan melahirkan cucu-cucunya kelak, yang tentu saja akan mengajarkan perilaku moril yang diadaptif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun