Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

7 Indikasi Genosida Tindakan Ngawur Israel

6 November 2023   12:00 Diperbarui: 6 November 2023   12:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hana anak-anak, namun juga kaum wanita memperoleh kekejaman serupa. Selain banyak yang tewas akibat dibombardir Isarael, mereka yang hidup pun dipaksa mengecap penderitaan dan ketidakadilan.

Sebagaimana kodrat wanita yang secara alamiah memperoleh memstruasi setiap bulannya. Namun wanita Palestina, terutama yang di tempat-tempat pengungsian, terpaksa harus rutin meminum pil penunda haid akibat tidak adanya pasokan pembalut karena pasokan sumbangan dari negara luar dihalangi Israel.

Terlihat jelas, bahwa selain anak anak, tapi juga kaum wanita sengaja menjadi sasaran empuk penyerangan Israel. Merupakan indikasi kedua tentang genosida semakin menguat, sebab wanita adalah yang bertugas melahirkan  generasi penerus bangsanaanya.

  1. Penyerangan Rumah sakit bersalin

Hal gila lainnya adalah banyaknya rumah sakit yang dibombardir Israel, terutama rumah sakit bersalin. Padahal dalam aturan hukum perang internasional, rumah sakit, wanita, dan anak anak adalah hal yang dilarang untuk diserang, namun toh hal itu terus terjadi.

Penyerangan terhadap rumah sakit bersalin, tentu saja menghabisi nyawa bayi bayi mungil tak berdosa penerus generasi Palestina. Bisa dibayangkan betapa hancurnya hati para wanita seusai melahirkan menyaksikan bayinya mati tak berdaya dalam gempuran pesawat tentara zionis.

Dari indikasi ini, jelas meninjukkan bila negara Yahudi ini bertujuan menghabisi seluruh nyawa warga Palestina,  bukan hanya yang masih sehat, namun juga yang sudah kesakitan. Jelas menunjukkan kebiadaban, dan mengarah pada pemusnahan massal, yang tentu saja tidak jauh dari genosida.

Bahkan, ancaman terhadap dokter dan staf medis agar segera mengosongkan rumah sakit demi akan dibombardir, jelas menunjukka perilaku yang kurang waras. Bagaiman mungkin tenaga medis yang sudah kelelahan merawat korban  bergelimpangan, namun masih harus diperintahkan mengevakuasi. Sungguh diluar nalar akal sehat.

Meski dengan alasan bahwa di bawah rumah sakit terdapat markas Hamas , tetap tidak dapat dinalar secara akal sehat. Apa iya demi membunuh tikus di bawah rumah harus memborbardir rumah sekaligus isinya?

  1. Jurnalis dan tenaga medis berguguran

Banyaknya jurnalis dan tenaga medis yang menjadi korban serangan pesawat tempur Israel, jelas merupakan indikasi bahwa kebenaran berita akan dibungkam. Dan memang sejak dulu kala, berita dunia telah dikendalikan serta dikuasai barat dan sekutu-sekutunya. Sehingga bukan hal sulit bila mereka kemudian dapat mengubah pandangan dunia terhadap banyak hal melalui propagandanya, yang sebagian besar adalah tipu-tipu belaka.

Seperti saat terjadinya konflik Timur Tengah. Seluruh belahan dunia terprovokasi dengan segala pemberitaan propaganda yang dibuat oleh barat. Segala frame pemberitaan diatur sedemikian rapi, hingga tak ada seorang pun yang berani menyalahkan atas teradinya campur tangan AS atas Irak, Libya, Yaman, dan negara lainnya. Bahkan AS dianggap sebagai pahlawan pembela hak-hak manusia melawan pemimpin diktator.

Namun seoring waktu berlalu. Kini masyarakat dunia tahu bahwa semua hanyalah sebuah propaganda, sebab kenyataannya setelah seluruh pemimpin negara  berhasil digulingkan karena diframe AS sebagai penjahat, toh setelah pemimpin itu dilengserkan, ternyata tak ada bukti, malah justru tak ada kedamaian di negara tersebut.

  1. Ambulan diserang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun