Serangan roket yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu, jelas menampar dan mempermalukan negara zionis yang selama ini keamanan militernya dianggap super maha dewa. Apalagi dengan hadiah istimewa iron dome dari induk semangnya, Amerika, meski kemudian kebobolan.
IDF yang sekian lama di atas angin, tak terkalahkan, tiba tiba harus dikalahkan sedemikian rupa oleh roket ecek-ecek, jelas malu sekali. Rasa malu ini yang mneyebabkan kegelisahan berpikir, kurang jernih dalam menentukan strategi perang, sebab dipenuhi kecamuk dendam dan kebencian, sehingga bertindak di luar prikemanusiaan.
Bukan hanya mesjid sebagai tempat ibadah yang diluluhlantakkan, namun juga gereja, bahkan wanita dan anak anak, hingga sandera  yang notabene warga Israel sendiri, dibunuh dengan tangan dingin.
Saat Gigi Hadid, model berdarah Palestina mati-matian membela Palestina, ia mendapat intimidadi langsung dari mereka yang pro zionis. Namun dengan. lantang ia malah menantang, bahkan menyebut tak takut bila karir modelnya berakhir akibat membela Palestina, sebagaiamana dialami seorang model film dewasa yang dipecat dari pekerjaannya karena terang-terangan membela Palestina.
Kita berusaha berpikir realistis, dengan melihat dan mempelajari perlakuan tentara zionis terhadap warga Plaestina, terutama kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan, juga penculikan tehadap anak-anak Palestina. Jelas membuat mereka yang masih memiliki hati nurani akan mengurut dada.
Saat Gigi Hadid membela Palestina, ia langsung disentil oleh pemerintahan zionis itu dengan memperingatkan agar mengingat bayi bayi Yahudi yang menjadi korban. Namun rupanya Isarel lupa bahwa korban bayi dari pihak Palestina lebih banyak jumlanya. Bahkan yang mengiris hati adalah saat tubuh mereka ditandai tulisan, agar bila tewas masih dapat dikenali keluarganya, sehingga terhindar dari penguburan massal.
Apakah Israel lupa bahwa akibat serbuan pesawat tempurnya telah membuat anak anak dan bayi-bayi menajdi yatim piatu, atau bahkan mereka sendiri menjadi korbannya, Bahkan yang lebih gila adalah dengan oenyerbuan yang dilakukan negara zionis ini ke rumah sakit di Gaza, apakah yakin tidak ada bayi dan anak anak Palestina yang menyeringai menahan sakt di dalamnya?
Kebrutalan yang dilakukan Israel sudah jelas melanggar hukum perang Internasional. namun adakah negara yang berani terang-terangan mengkritiknya?Â
Bahkan Amerika dan sekutu-sekutunya lebih bersemangat membantunua. Namun kekuatan veto yang dimiliki negara besar seperti Rusia dan China mampu menjegal kebiadaban negara zionis ini, hingga resolusi gendatan senjata disetujui. Sekjen PBB yang terang-terangan membela Palestina, membuat Israel beranh, uring-uringan dan mengusulkan oemecatan.
Andai keadaan  diputarbalik
Selama lebh dari tigabelas tahun Hamas tak menunjukkan tajinya, seakan telah lemah dan rapuh. Hal inilah yang membuat Israel kian semena-mena terhadap rakyat Palestina. Menduduki wilayah, mengusir semena-mena, dan menjemput paksa anak-anak Palestina untuk dijebloskan ke dalam penjara bila tingkahnya dinilai kurang berkenan di hati sang penjajah.