Mengalami beban psikologis
Tak semua guru dalam kondisi bahagia secara psikologis. Mungkin di hari dimana dia harus mengajar, dia sedang ditimpa masalah, baik itu masalah ringan ataupun berat. Seperti apapun masalahnya, tetaplah berpengaruh pada kondisi psikologis guru, sehingga dia menjadi berat hati masuk ke dalam kelas.
Di satu sisi dia ingin segera mentransfer ilmunya untuk murid, namun di sisi lain, dia tak ingin muridnya mengetahui beban psikologis yang dhadapinya. Terkadang hati guru sedemikian mulia dan tulus, hingga tak ingin orang lain khawatir akan penderitaannya, lalu memilih menutupinya.
Beragam beban psikologis yang dialami guru, diantaranya mungkin beban keuangan, beban kehidupan rumah tangga, masalah anak, dan beragam masalah psikologis lainnya.
Tidak menguasai kelasÂ
Tak semua guru mampu menguasai kelas yang diampunya, biasanya hal ini terjadi karena kurang memiliki kepercayaan diri tinggi di depan siswa. Beberapa guru terkadang mengalami kebingungan ketika harus berhadapan dengan siswa, mungkin karena kebingungan dengan kosa kata ataupun bingung mengatasi beban siswa secara psikologis.
Beberapa guru terkadang bisa sangat frustasi ketika menjumpai siswa yang kelewat aktif, atau pun trouble maker dalam kelasnya. Mungkin secara teori, si guru menguasai ilmu psikologis siswa, namun ketika menjumpai kenyataan di dalam kelas, guru justru pusing tujuh keliling ketika menerapkannya.Â
Lelah
Kelelahan yang dialami guru penyebabnya beragam, bahkan terkadang beban pikiran juga dapat berimbas pada kelelahan raga. Apalagi bila guru harus mengajar saat sesi awal di pagi hari.
Mungkin guru tak sempat sarapan demi mengejar jam mengajar, kemudian kelelahan mengejar-ngejar alat transportasi, atau pun terjebak macet. Bahkan boleh jadi guru telah sarapan, tapi karena kurang bergizi, justru membuat kantuk berlebihan. Sehingga ketika tiba di sekolah dan harus memulai mengajar, energi guru menurun, bahkan hilang sama sekali. Lelah, letih, loyo,membuat guru ogah-ogahan masuk kelas.
Memang pemalas