Jam kosong diartikan sebagai situasi dimana pelajaran benar-benar kosong, tidak ada aktifitas belajar mengajar, penugasan tertentu ataupun catatan sedikit pun, sehingga pembelajaran benar-benar tanpa jejak
Fenomena jam pelajaran kosong di sekolah-sekolah, bukan hal baru di Indonesia. Mungkin anak-anak anda  pernah menceritakan hal tersebut. Di satu sisi, anda merasa hak anak dirugikan, namun di sisi lain juga menimbulkan pertanyaan, memang gurunya ngapain kok sampai jam kosong?
Ketika anda merasa bahwa jam kosong sangat merugikan anak, namun belum tentu anak-anak juga merasakan hal yang demikian. Beberapa anak merasa dirugikan, tapi tak sedikit juga yang merasa jam kosong adalah saat yang menggembirakan, sehingga mereka istilahkan sebagai keadaan "bebas merdeka."
Saat jam kosong mereka anggap bebas merdeka namun dapat dipertanggungjawabkan, mungkin tidak masalah. Namun jika jam kosong justru dimanfaatkan untuk hal-hal negatif, seperti membuli, membuat huru hara di kelas, tentu menjadi fenomena yang memprihatinkan.
Jam kosong berarti jam dimana pelajaran benar-benar kosong, tidak ada aktifitas belajar mengajar. Tidak ada penugasan tertentu ataupun catatan sedikit pun, sehingga pembelajaran benar-benar tanpa jejak.
Penyebab terjadinya jam kosong
Jam kosong biasanya disebabkan adanya kegiatan mendadak dari sekolah, misal rapat kilat, rapat darurat, acara dadakan dan sebagainya. Namun terkadang bisa juga karena guru yang tidak masuk kelas untuk mengajar, meskipun bukan tanpa alasan mereka melakukan hal tersebut.Â
Ada beragam faktor penyebab yang membuat guru ogah-ogahan masuk kelas untuk mengajar, diantaranya adalah:
Sedang kurang enak badan
Guru merasa tubuhnya kurang fresh, letih, lesu. Gejala tersebut yang membuat guru kurang bersemangat untuk masuk kelas. Di satu sisi, dia memiliki gelora untuk mengajar, namun disisi lain, keletihan akibat gejala  sakit yang dialami membuatnya menjadi enggan masuk kelas.Â
Bahkan boleh jadi faktor kekhawatiran karena guru takut jika siswa-siswanya akan tertular. Akibat adanya beban pikiran ini yang mengikuti, mengakibatkan guru berada dalam kondisi dilema sehingga enggan masuk kelas.