Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Migrasi TV Analog ke TV Digital Terselubung Kepentingan Bisnis?

6 November 2022   22:22 Diperbarui: 6 November 2022   23:07 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi TV analog (pic republika.co.id)

TV analog  dipancarkan menggunakan frekuensi dari sinyal. Karena sangat bergantung pada frekuensi sinyal dari pemancar, sehingga apabila lokasi jauh dari pemancar tentu saja penagkapan menjadi buruk, belum lagi bila cuaca tidak bersahabat, maka makin amburadullah penangkapannya. 

Sementara TV digital mampu menangkap frekuensi digital maupun analog karena menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menampilkan sinyal gambar, suara, dan data ke televisi. Sehingga meskipun jarak pemancarnya jauh pun tak ada masalah.

Serupa tapi tak sama: TV digital, TV kabel, TV satelit

Setelah hebohnya kabar disutik matinya tv analog, masyarakat menjadi terjebak dalam apriori bahwa beralih ke digital berarti harus membayar tiap bulan. Sebab hal itulah yang umum mereka amati dari yang tidak memakai antena luar. Padahal mungkin yang mereka mati adalah pelanggan TV kabel yang tentu saja tidak memakai antena luar.

Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Geryantika Kurnia menjelaskan TV digital bukanlah layanan streaming, bukan pula berlangganan TV kabel (CNN 21/10/2022)

Tidak seperti oekiraan masyarakat awam, sebab TV digital berbeda dengan tv kabel, sebab mendapatkan siaran di Televisi Kabel harus membayar tiap bulan, sedangkan siaran TV Digital gratis atau tidak dipungut biaya. Dan pengguna TV analog  bisa beralih ke digital tanpa harus membeli televisi baru, namun cukup menambah Set Top Box.

Layanan TV Kabel dapat menampilkan bukan hanya siaran dari sejumlah stasiun televisi dalam negeri, tetapi juga luar negeri, selain itu bisa menghubungkan layanan telepon. Sedangkan TV Digital hanya mampu menangkap sinyal digital stasiun televisi dalam negeri.

Setelah memahami perbedaan TV digital dengan TV kabel, kini berhadapan dengan pertanyaan baru lagi, lalu apa bedanya dengan tv satelit?

Jika TV kabel hanya membutuhkan kabel coaxial sebagai penghantar jaringan dan sebuah receiverdigital saja, sehingga banyak digunakan di kota-kota besar dan daerah perkantoran. Sedangkan TV satelit tidak terbatas area, berada dimanapun, apakah di pusat kota maupun di pedesaan, ataupun jauh jaraknya dari kantor penyedia layanan satelit ini tidak akan jadi masalah, karena cakupannya luas dengan penggunaan parabola sebagai receiver.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun