Pasangan ngeyel
Terkadang mengajak berbicara pasangan saat terjadi permasalahan tidak mendatangkan penyelesaian karena pasangan justru melontarkan kata-kata kurang enak, mau menang sendiri, memaksakan pendapat, hingga terjadi kengeyelan, yang berujung perdebatan dan pertengkaran yang tak kunjung usai.
Sok benar
Hubungan yang berujung masalah seharusnya bisa dibicarakan baik-baik, jika kedua belah pihak mengalahkan ego masing masing. Namun jika salah satu pasangan merasa paling benar dalam permasalahan , atau bahkan malah dua-duanya merasa paling benar, maka yang terjadi justru kerunyaman hubungan.Â
Akan sangat percuma jika saling berbicara satu sama lain, sebab hanya mendatangkan emosi tinggi karena masing masing merasa paling benar dengan argumentasinya. Akibat merasa paling benar, maka akan menganggap pasangan salah, sehingga tidak sudi mendengarkan. Sehingga diperlukan waktu diam untuk berpikir jernih bagi masing masing.
Sikap diam membisu yang tidak tepat
Pilihan sikap membisu saat ada permasalahan dengan pasangan bukan hal yang salah apabila hal tersebut bertujuan agar hubungan tidak makin runyam. Sebab terkadang banyak bicara justru bisa membuat pertengkaran makin menghebat dengan perdebatan-perdebatan yang tidak penting, sehingga hubungan dapat kian memanas. Namun sikap memilih diam saat bertengkar dengan pasangan tidak tepat dilakukan, jika:
Memperuncing masalah
Akan salah besar diam membisu saat bertengkar dengan pasangan apabila hal tersebut justru membuat hubungan kian meruncing.Â
Masing-masing pihak tidak mengetahui apa yang dkehendaki pasangan, memilih membisu justru menutup jalan damai karena menemui jalan buntu.Ibarat blind spot, hanya meraba dan menebak keinginan pasangan tanpa tahu kenyataan yang sebenarnya, jika salah menebak akan berujung pada hubungan yang kian runyam.
Menambah kebencian