Semua orang menyingkirkan pilihan dari kelompok agamis dan juga  kelompok pancasilais sebab senantiasa bertikai, tak ada kedamaian, membuat ekonomi tak ada kestabilan, memgakibatkan negara carut marut.
Sedangkan Si 'abu-abu' dengan segala akal bulus menunjukkan kepada seluruh wong cilik di seantero nusantara, bahwa abu-abunya terbukti sebagai pencipta kestabilan dan ketenangan.Â
Bahayanya gerakan senyap bawah tanah dibanding gerakan blak-blakan
Mengapa beberapa waktu terakhir ini pancasila selalu dibenturkan dengan agama? Padahal sebelumnya damai dan baik-baik saja. Jika dua orang sebelumnya baik-baik saja, namun tiba-tiba bertikai, pastilah ada kesalahpahaman. Gawatnya lagi bila ada yang tidak menginginkan adanya perdamaian diantara mereka, sehingga sengaja terus menerus memantik api kecurigaan.
Sebuah pertikaian, bagi yang memiliki intrik politik dan berpikiran jahat pastilah akan membawa sebuah keuntungan tersendiri. Sama persis seperti konflik yang pernah terjadi di Timur Tengah, ataupun negara-negara lain yang dilanda perang saudara.
Terjadinya peperangan, pastilah akan memunculkan pihak yang mengambil keuntungan dengan memainkan perananan, misal berjualan senjata didalamnya. Tanpa adanya senjata dan alutsista maka perang impossible akan terjadi.Â
Disaat perang kemerdekaan, pejuang kita melawan penjajah hanya berbekal bambu runcing, banding terbalik dengan para penjajah yang difasilitasi senjata dan alutsista. Seperti apapun kenyataannya, toh bambu runcing juga dapat disebut sebagai senjata pamungkas yang berhasil mengusir penjajah dari negara kita.Jadi apapun jenis senjatanya, perang tidak akan terjadi tanpa alat, fasilitas, dan cara untuk membela diri ataupun menyerang lawan.
Ada apa dengan kaum agamis, terutama yang disorot terakhir adalah Khilafatul Muslim yang kabarnya merupakan wujud peralihan dari DI/TII. Menimbulkan pertanyaan mengapa Islam saja yang selalu disorot dan bermasalah.Â
Bukankah ada gerakan lain yang sejak dulu juga selalu berusaha merongrong Pancasila, seperti misal Republik Maluku Selatan (RMS), ataupun Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sepintas tidak merongrong pancasila, tapi sebetulnya merupakan teror dan ancaman juga terhadap pancasila, karena mengganggu ketenagan dan kestabilan negeri ini.
Mungkin penyebab organisasi seperti Khilafatul Muslimin mudah terdeteksi adalah akibat terlalu blak-blakan dalam menunjukkan cita-cita ideologis, terang terangan mengadakan konvoi di jalan. Tapi bukankah yang terang terangan seperti ini justru lebih mudah diberangus daripada yang bergerak senyap di bawah tanah?
Di balik sebuah organisasi yang dianggap menentang pancasila akibat terlalu blak-blakan melakukan konvoi di jalan, pasti ada juga organisasi-organisasi lain yang boleh jadi diam-diam bergerak dalam senyap. Padahal justru ini yang lebih berbahaya.