Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cara Bangkit dari Jeratan Cinta Beracun

11 Mei 2022   09:26 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:48 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cinta beracun  (pic: money.usnews.com)

Cinta yang teramat dalam terkadang dapat membuat mata hati tertutup dan buta karena takut ditinggalkan akibatnya hubungan beracun pun rela dijalani sehingga diperlukan kesadaran tinggi agar para korban memahami bahwa telah menjadi korban asmara beracun

Ketika pasangan jatuh cinta, apapun menjadi serba indah, diperbuat seperti apapun tidak menjadi beban sebab dianggap sebuah pengabdian cinta. Namun seiring waktu perjalanan cinta yang awalnya indah, akan berubah monoton sehingga terasa membosankan.

Pada mulanya serba menurut dengan pasangan, mulailah terasa jenuh, sehingga segala sesuatu menjadi mencekat dan memuakkan. Itulah yang membuat pasangan mabuk cinta penuh impian warna-warni, bisa berubah menjadi neraka yang berujung perceraian.

Ciri-ciri hubungan cinta beracun

Hubungan yang semula indah penuh warna akan berubah menjadi hubungan pahit beracun, hubungan yang benar-benar tidak bermanfaat dan mengganggu. Banyak pasangan jika menghadapi hubungan yang seperti ini memilih jalan keluar 'putus'. Terlintas kejam, namun itulah kenyataanya, bagi mereka racun tidak bisa ditolerir, racun adalah racun, yang ujung-ujungnya akan membawa kematian senyap, dan 'sad ending.'

Bagi sebagian besar orang yang memilih sikap optimis tidak menginginkan kata putus. Bahkan terkadang mereka berupaya mencari solusi terbaik.

Bukan menjadi masalah jika hubungan dua insan berjalan secara sehat, adanya saling menghargai satu sama lain, namun jika hal itu hanya dilakukan salah satu pihak, maka tidak menutup kemungkinan hubungan tersebut lama kelamaan menjadi racun.

Berikut ciri-ciri sebuah hubungan cinta beracun:

Penghormatan dan dedikasi terhadap cinta berdua hanya dilakukan satu pihak

Pihak lain hanya bertindak sebagai pelengkap, dia tidak mau tentang kondisi cinta berdua, seperti apapun keadaannya, 'masa bodo' saja. Entah cinta dalam kondisi gersang perlu kehangatan, perhatian, curahan kasih sayang, si penebar racun masa bodo, mau gue gini syukur, gak mau kita putus.

Segalanya menjadi serba menggantung, di satu pihak sangat mncintai, namun di pihak lain masa bodo banget. Jika telah terbutakan cinta, maka mau tak mau si korban akan tetap berada dalam lingkaran cinta itu, dan tentunya menjadi korban.

Diabaikan

Biasanya dalam sebuah hubungan percintaan yang hangat, ada perhatian satu sama lain. Entah dalam bentuk perhatian saat ulang tahun, saat sakit, saat sedih dan sebagainya. Namun dalam hubungan cinta yang memudar, perhatian itu hanya dilakukan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak peduli dan mengabaikannya.

Tentu saja hal ini sangat tidak menyenangkan, namun bagi si biang racun, situasi tersebut tak menjadi masalah besar. Sebab baginya justru dengan memberi perhatian, privasinya menjadi sangat terganggu. Bagi pihak yang ingin mempertahankan cinta, apapun dilakukan, segala perhatian dia curahkan. itulah kenyataan hubungan beracun, cinta dapat dipertahankan asalkan ada pihak yang menjadi korban.

Ditinggalkan

Para penebar racun cinta akan selalu berperan sebagai pemenang dengan cara meninggalkan kekasihnya terlebih dahulu. Setelah ada tangis dan air mata, rengekan agar tidak ditinggalkan, barulah si penebar racun berusaha menjalin kembali, tapi mungkin dengan ogah-ogahan sebab harga dirinya terlampau tinggi.

Kesan acuh dan jual mahal inilah yang selalu akan memposisikan pihak yang teramat menyintai sebagai korban, asal bersedia menjadi korban, hubungan tetap dapat dipertahankan, bila tidak, maka akan ditinggalkan.

Cara-cara menghadapi hubungan cinta beracun

Saat mencintai seseorang, biasanya sebagian orang menyerahkan sebagian hidupnya, bahkan bisa jadi seluruh hidupnya pada pasangan. Sepintas terlihat muskil dan tak masuk akal, sebab memang kenyataan yang terjadi seperti itu. Saat seseorang jatuh cinta, pastilah mabuk segalanya, hingga mustahil untuk berpikir waras, sehingga kadang menjadi korban pun diterima dengan lapang dada.

Kita akan mencoba mengupas satu-persatu, benarkah ada, atau justru tidak ada solusi terbaik dari sebuah hubungan yang pada awalnya mesra namun kemudian berubah menjadi racun. Sebab berbicara tentang sesuatu yang tak mungkin, sepertinya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, tidak ada sesuatu yang mustahil.

Berikut cara mudah menghadapi sebuah hubungan asmara yang beracun:

Pelajari dan pahami hubungan itu

Cobalah menjadi posisi netral meskipun otak dipenuhi rasa cinta, pelajari resiko-resiko yang harus dihadapi jika tetap dalam posisi hubungan seperti itu. Tanpa harus berpikiran untung rugi dalam cinta, namun dengan memahami sepintas, sebuah cinta yang seharusnya tak memikirkan untung rugi, bisa menjadi hanya berlabel merugikan jika hanya satu pihak yang menjadi tumbal pengorbanan.

Berikan kesempatan terbatas

Jangan terlalu banyak memberi kesempatan pada si penebar racun untuk mengulangi kesalahan, maksimal tiga kali sudah cukup untuk menjadi pertimbangan memutuskan hubungan dengannya. Sebab di satu pihak akan selamanya menjadi korban jika selalu memaafkan. Meskipun kadang cinta yang membabi buta berakibat terlalu sering memaafkan, sehingga berujung pada hubungan beracun.

Jangan beri kesempatan CLBK

Ketika satu pihak sudah yakin Anda terus menjadi korban dalam hubungan cinta beracun. Maka sudah saatnya menutup masa lau, meninggalkan si penebar racun, dan jangan menoleh kembali ke belakang. Kesempatan tiga kali sebelum putus sudah merupakan waktu yang seharusnya dihargai si penebar racun untuk memperbaiki hubungan, namun ketika hal itu dianggap sepele, maka sudah saatnya berani mengatakan putus.

Saat hubungan sudah tidak terjalin lagi, sebaiknya tidak mengenang kembali saat-saat indah yang pernah dimiliki bersamanya, sebab hal itu akan membuat pendirian goyah, dan ujung-ujungnya cinta lama bersemi kembali (CLBK) sehingga dapat mengulang kesalahan yang sama. 

Cara terbaik adalah dengan mengingat kenangan pahit saat menjadi korban. Dengan cara demikian Anda tidak akan menyia-nyiakan masa muda, sebab siapa tahu Anda akan bertemu dengan pasangan lain dengan hubungan baru yang lebih baik karena tidak mengandung racun.

Menjalin hubungan dengan si penebar racun bukan merupakan hubungan yang baik, sebab hanya menyia nyiakan waktu dan masa depan Anda. Jika Anda mampu mengisi waktu Anda dengan hal yang lebih baik, lalu untuk apa menyia-nyiakan waktu dengan hubungan beracun? Anda tentu tidak mau berendam dalam bak mandi berisi racun mematikan bukan?.

Cinta yang teramat dalam, dapat membuat mata hati tertutup dan buta akibat takut ditinggalkan, akibatnya hubungan beracun pun rela dijalani. Sehingga diperlukan kesadaran tinggi agar para korban si penebar racun memahami bahwa dia telah menjadi korban asmara beracun.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun