Ada skenario apa hingga merubah nama partai yang pada awalnya berbasis agama berganti menjadi mengatasnamakan seluuh mahasiswa Indonesia?
Apabila skenario ternyata benar adanya, maka mahasiswa diprediksi tidak akan vokal lagi, terblunder dalam satu suara yang telah dibuat sama sebelumnya, sebab bila telah tergabung dlaam partai, tentunya terjebak dalam ewuh pakewuh, tidak akan independen, hatus sesuai suara partai, harus sejalan.Â
Karena jika tidak, tentu saja akan dipecat dari partai. Apalagi bila partai  dihadapkan pada pilihan menjadi koalisi atau oposisi dari sebuah kekuasaan, maka akan terjebak dalam politik pragmatis, memusnahkan sikap idealis.
Sudah seharusnya perjuangan mahasiswa tidak terhenti di tengah jalan akibat silau harta dan tahta. Dengan tergabung dalam satu gerbong lama yang dipoles baru, yakinkah seluruh aspirasi dan independensi mahasiswa akan terangkut semua? Jangan pernah memberi suara tanpa berpikir mendalam tentang nasib rakyat negeri ini, sebab suaramu tak teenilai dengan materi. Tetap jaga independensimu Mahasiswaku!
Sumber: Kompas.com, Tempo.co, Katadata.co.id, kepustakaan-presiden.perpusnas.go
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H