Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Prototipe, Gebrakan Terbaru Nadiem Makarim

26 Desember 2021   21:47 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:51 5667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Prototipe merupakan lanjutan dari Kurikulum Darurat yang diberlakukan agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar. Dengan memberi otoritas pada guru, sekolah akan memiliki keleluasaan dalam capaian pembelajaran.

Keunggulan Kurikulum Prototipe 

Kurikulum prototipe dianggap sangat efektif meningkatkan kemampuan siswa dibanding kurikulum 2013 secara penuh, sebab kurikulum pendahulunya, yakni Kurikulum Darurat  selama PJJ telah memberikan hasil optimal. Sehingga Kurikulum Prototipe sebagai kelanjutannya diharapkan akan memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa, seperti literasi dan numerasi

Keunggulan Kurikulum Prototipe yang digadang-gadang lebih optimal dibanding Kurikulum yang lain adalah:

  • Dikhususkan pada pengembangan kemampuan non-teknis (soft skills) dan karakter 
  • Waktu yang cukup untuk pembelajaran kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi karena fokus pada materi esensial 
  • Guru fleksibel melakukan pembelajaran sesuai kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal

Banyak yang menjuluki Kurikulum prototipe ini sebagai Kurikulum 2022, namun Kemendikbud Ristek membantahnya, sebab kurikulum ini masih bersifat opsional alias pilihan, sekolah boleh menerapkannya ataupun tidak. 

Seandainya sekolah belum ingin menerapkannya, maka terdapat dua pilihan kurikulum lainnya, yakni kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan) asalkan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan. Dengan demikian sekolah akan diberikan waktu yang cukup untuk mempelajari konsep Kurikulum Prototipe sebelum menyatakan minat untuk menerapkankannya.

Dengan menerapkan Kurikulum Prototipe, maka peserta didik di jenjang sekolah SMA  baru dapat menentukan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakat dalam penjurusan setelah naik kelas XI. Selama kelas X tidak akan ada pemisahan siswa berdasarkan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa., sehingga mata pelajaran yang diikuti sama seperti SMP, yakni mata pelajaran umum.

Siapkah Satuan Pendidikan di negara kita menyambut kelahiran Kurikulum Prototipe? Wait and See!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun