Rambu-rambu pendidikan seksual
Menyikapi perbedaan sikap masyarakat tentang pendidikan seksual, maka sikap yang harus kita ambil adalah lebih bijak. Pendidikan seksual dapat diajarkan, namun:
Awali dengan pemahaman agama
Harus diawali dengan pengetahuan agama terlebih dahulu pada anak, sehingga mereka memahami tentang batas-batas yang boleh dilakukan ataupun tidak. Apalagi di dalam agama jelas mengajarkan pengendalian hawa nafsu, baik dengan cara puasa dan lainnya.Â
Dengan mengajarkan anak untuk menahan pandangan mata agar dapat mengendalikan hawa nafsunya saat sudah puber, maka anak dapat terkendali dan tahu mana yang benar dan mana yang tidak.
Tetap dalam batas etika dan budaya ketimuran
Cara mengajarkan pendidikan seksual pada anak di negara kita, tentu akan sangat jauh berbeda dengan cara pengajaran di negara barat yang lebih mengedepankan kebebasan.Â
Sementara di Indonesia, lebih tahu malu, pantang melakukan free sex pra nikah. Hal tersebut dijunjung tinggi, sebab bangsa kita agamis dan mempercayai Tuhan, sehingga dianggap melanggar norma-norma dan dinilai tidak etis bila pria dan wanita hidup bersama tanpa ikatan pernikahan.
Inti pengajaran pendidikan seksual
Inti mengajari anak dan remaja tentang pendidikan seksual adalah dengan memberitahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh disentuh dari tubuhnya.Â
Dari langkah awal ini mereka akan paham, sehingga dapat menjaga baik-baik tubuh dan organ sensitifnya sebagai lambang kehormatannya.Â