Awal kekacauan sebuah negara miskin adalah banyaknya negara luar yang turut campur urusan dalam negeri demi tujuan tertentu, bahkan dimuluskan dengan mereka yang notabene warga negaranya sendiri demi keinginan merebut kekuasaan.
Perebutan posisi dua perdana menteri
Belum lama berselang setelah kematian tragis presidennya, dua perdana menteri Haiti memperebutkan posisi sebagai pihak berwenang di negeri itu.
Dikutip dari kompas.com (09/7/2021) Claude Joseph perdana menteri Haiti yang belum telah mengundurkan diri mengklaim masih bertanggung jawab dan menyatakan darurat militer, sementara Ariel Henry juga tak mau kalah sebab merasa sebagai perdana menteri pengganti Joseph yang telah ditunjuk oleh presiden pada pekan lalu meskipun belum dilantik secara resmi.
Namun Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menunjukkan sikapnya dengan hanya mengakui Joseph sebagai perdana menteri sementara Haiti yang sah.
Yang menjadi hal aneh, mungkinkah ketidakstabilan sebuah negara miskin membuat keselamatan pemimpin negara tidak menjadi prioritas, hingga keberadaan pengawalnya saat peristiwa terjadi dipertanyakan.
Antipati berubah pro Amerika
Patut menjadi catatan tersendiri, Haiti yang selama sekian waktu antipati pada Amerika, setelah kejadian tragis pembunuhan presidennya, tiba-tiba berubah meminta bantuan pada AS untuk mengamankan negaranya, padahal ada dua warga negarq adidaya itu yang tetlibat dalam pembunuhan presidennya.
Meskipun dua warga Amerika yang terlibat keturunan Haiti, toh tetap bukan warga negara. Dengan dalih hanya sebagai penerjemah bagi regu penembak bayaran yang menghabisi presiden Haiti toh tetap menimbulkan tanda tanya besar, kok bisa?
Pembunuhan Presiden Haiti dipredksi akan memicu krisis terburuk di Haiti, sebab negara itu telah babak belur menghadapi intrik politik dan kekerasan antar-gang.
Amerika yang merasa dua warganya terlibat merespons dengan mengirimkan agen Badan Penyidik Federal (FBI) dan pejabat kementerian dalam negeri untuk membantu investigasi. Sedangkan Kolombia, negara yang 15 warganya diduga sebagai pelaku pembunuhan, menugaskan direktorat intelijen untuk mendukung investigasi.