Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

UFO Cerita Fiksi Tipu-tipu

6 Juni 2021   16:49 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:06 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi penampakan UFO (pic: news.com.au)

Benda-benda yang menurut pilot Angkatan Laut AS mirip dengan penampakan UFO  muncul hampir setiap hari dari musim panas 2014 hingga 2015 di langit Pantai Timur AS, mungkinkah pesawat mata-mata tanpa awak super canggih milik negara lain yang diam-diam hipersoniknya lebih canggih dari AS?  

Di saat semua orang mempercayai tentang Unidentified Flying Object (UFO), saya sama sekali tidak mempercayainya, sebab UFO dan aliennya hanyalah rekayasa tipu-tipu negara adidaya yang disuguhkan kepada negara-negara terbelakang demi menutupi misi rahasianya.

Dikutip dari kompas.com (31/5/2021) tentang kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat dikerumuni 14 obyek tak dikenal, yang santer diberitakan sebagai UFO. Namun kemudian Pejabat intelejen Amerika Serikat tidak menemukan bukti bahwa fenomena udara tak dikenal yang sebelumnya diamati oleh Angkatan Laut beberapa tahun terakhir adalah pesawat ruang angkasa alien atau UFO sebagaimana dilansir dari kompas.com (6/6/2021).

Superior cerita fiksi tipu-tipu

Amerika Serikat (AS) sudah lama dikenal sebagai negara super canggih bin pintar propaganda, plus ahli tipu-tipu, bahkan mereka yang sejatinya bukan penghuni asli benua Amerika, toh mampu menguasai dengan menyingkirkan penduduk aslinya, pastinya bukan tanpa usaha, hingga kemudian terungkap banyak penduduk asli Indian yang menjadi korban dari penguasaan itu.

Sudah bukan rahasia lagi bila penjajah kulit putih tidak hanya menguasai Amerika, namun meraja lela ke seluruh dunia, menjarah Benua Australia milik Aborigin, New Zealand milik Maori, dan banyak lagi daerah jajahannya di seluruh dunia.

Kenapa bisa terjajah, pastilah karena penduduk lokal terlalu arif, polos, dan lugu, hingga gampang terkena aksi tipu-tipu.

Bahkan setelah merdeka, bangsa yang pernah terjajahpun terkadang masih mudah menjadi bahan aksi tipu-tipu, akibat menganggap bangsa kulit putih superior. Superior dalam segalanya, bahkan dalam hal  tekhnologi, kemampuan menyandera instalasi rumah sakit dengan meminta tebusan uang kripto sudah bukan hal sulit bagi penjahat tekhnologi di negara maju, apalagi jika hanya membuat cerita UFO dengan bumbu agar terlihat seperti fenomena asli.

Cerita tentang UFO sebagaimana dikutip dari kompas.com (31/5/2021, telah merebak sejak 1897 di Texas, saat seorang wartawan di Dallas Morning News, EE Haydon melaporkan adanya pesawat luar angkasa yang jatuh. Tapi setelah dilakukan penyelidikan, para peneliti tidak menemukan alien atau reruntuhan pesawat, apalagi tidak ada saksi, hingga ternyata terbukti Haydon hanyalah membuat cerita fiksi sebagai aksi publisitas untuk menarik wisatawan.

UFO penyamaran pesawat mata-mata tanpa awak

UFO hanyalah  akal-akalan negara super power agar negara terbelakang mempercayainya, padahal bisa jadi UFO sebuah penyamaran dari pesawat mata-mata mereka. Dengan menganggap pesawat mata-mata sebagai perwujudan UFO, pastilah tidak ada satu negarapun mencurigai, akibat terpesona dengan cerita khayalan UFO dengan aliennya.

Banyak keuntungan informasi yang bisa dikeruk dari pesawat mata-mata saat mengintai negara lain, bisa berupa informasi ekonomi, militer, keadaan penduduk, maritim, tekhnologi, dan sebagainya. Pesawat mata-mata yang terwujud dalam drone tanpa awak adalah keuntungan luar biasa yang minim biaya, dengan resiko rendah, sebab seandainya ketahuan, resikonya hanya dihancurkan oleh negara yang dimata-matai, sementara info gambar sudah didapatkan, untuk selanjutnya bisa dicoba lagi.

Dengan memanfaatkan kehebatannya mengolah film rekayasa, negara super power mampu membuat semua dunia terperangah takjub melihat UFO, dipenuhi khayalan tentang alien, tanpa sadar UFO sesungguhnya adalah CCTV super canggih memata-mata keadaan dalam negerinya.

Hollywood memang terkenal dengan kepiawaiannya membuat fim-film rekayasa, propaganda, dan sebagainya. Masih ingat bagaimana hebatnya film Rambo merajai dunia, hingga seluruh dunia percaya Amerika memiliki pahlawan super hebat, atau kekalahan Amerika dalam perang Vietnam, namun dibalut dengan super tipu-tipu hingga tak terlihat penyebab kekalahan AS di perang Vietnam.

Penelitian hipersonik AS disalip negara lain

Kini bukan hanya AS yang super canggih dalam tekhnologi, namun tidak menutup kemungkinan negara lainnya seperti Rusia, China, dan Israel melakukan hal serupa, memiliki pesawat mata-mata, drone super canggih yang juga meraja lela ke seluruh dunia, namun misinya sukses tak ketahuan karena terselamatkan oleh cerita rekayasa UFO milik AS.

Bukan rahasia lagi bila Rusia banyak berinvestasi dalam bidang hipersonik demi menghindari teknologi pertahanan rudal AS, demikian juga China yang telah mengembangkan persenjataan hipersonik dan memasukkannya ke dalam parade militer, hal ini menunjukkan penelitian hipersonik kedua negara telah jauh melampaui perkembangan militer AS.

Dus, jangan-jangan benda-benda yang menurut pilot Angkatan Laut AS mirip dengan penampakan UFO yang muncul hampir setiap hari dari musim panas 2014 hingga 2015 di langit Pantai Timur AS adalah pesawat mata-mata tanpa awak super canggih milik negara lain yang diam-diam hipersoniknya lebih canggih dari AS? 

Amerika dan negara-negara besar telah melangkah jauh dengan peralatan tekhnologi super canggihnya,  sementara negara dunia ketiga masih sibuk berkhayal dalam buaian film-film UFO yang mempermainkan akal sehat.

Sampai kapan? Entah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun