Sosok Naufal Zidan, Korban Pembunuhan Seorang mahasiswa Universitas Indonesia( UI) tewas dibunuh oleh seniornya sendiri. Mayat korban berinisial MNZ (19) ditemukan terbungkus sampah di dalam kamar.Â
Pelaku berinisial AAB (23) yang merupakan kakak tingkat korban telah ditangkap. Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) yang tewas dibunuh seniornya itu dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan sempat bercita- cita melanjutkan kuliah di Rusia.Â
Korban yang sudah menyelesaikan kuliah semester 2 itu menurutnya telah mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83 yang tergolong sangat tinggi di UI. Selain berbakat di bidang akademik, Naufal disebut juga memiliki bakat dari hobinya di bidange-sport.Â
Berawal dari kecurigaan keluarga karena ponselnya tidak dapat dihubungi. Keluarga mengecek ke indekos hingga akhirnya menemukan jasad korban di kolong tempat tidur kosannya di Jalan Plakali Raya, Kukusan, Beji, Depok.Â
Kronologi Pembunuhan Mahasiswa UI. Rabu, 2 Agustus 2023 pukul 18.30 WIB. Berawal ketika Altaf mengantarkan Naufal pulang, dan ternyata Altaf sudah menyiapkan pisau lipat di dalam jok motornya. Setelah tiba di kosan, Altaf mengambil pisau lipat dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Keduanya sempat meng ngobrol di dalam kamar kos. Altaf sempat berpura- pura ingin pulang, lalu mengeluarkan pisau lipat yang dibawanya dan menusukkan pisau ke tubuh Naufal.
Korban sempat melawan berusaha melarikan diri dengan cara menggigit tangan pelaku, namun pelaku menikam leher dan dada korban dengan berulang kali sehingga akhirnya terjatuh. Kemudian pelaku berusaha mencari pelastik dan kapur barus.
Pelaku pun memasukkan mayat korban ke plastik dan menyembunyikan di bawah tempat tidur lalu menyebarkan kapur barus untuk menutupi bau amis darah. Pelaku juga mengambil barang- barang milik korban. Karena curiga keluarga korban pun mencoba menghubungi naufal.Â
Keluarga korban kemudian menghubungi pemilik kos. Keluarga korban meminta agar pemilik kos untuk mengecek kamar korban. Namun pemilik kos tidak melihat korban.
Jumat, 4 Agustus 2023 pukul 09.15 WIB. Paman korban yang bernama Teguh Setiadji, mencoba mendatangi kos tersebut karena diperintahkan oleh ibu korban. Saat tiba di lokasi, Teguh melihat kondisi kamar kos terkunci.
Teguh meminta kunci nya untuk membuka kamar korban, setelah dibuka ternyata kondisi kamar kos yang sudah berantakan dengan beberapa kapur barus yang berserakan. Ketika Teguh mengecek ruangan dan menemukan plastik hitam yang ternyata berisi mayat keponakannya, Teguh pun langsung menghubungi polisi untuk di selidiki.Â
Kemudian pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara( TKP) dan mencari keterangan saksi. Setelah tidak lama akhirnya polisi pun berhasil menangkap pelaku pembunuh mahasiswa UI itu.
Altaf (pelaku) membunuh Naufal (korban) karena pelaku iri terhadap kesuksesan korban, terlilit bayar kos dan utang pinjaman online (pinjol). Polisi juga menemukan barang yang di curi oleh pelaku yaitu laptop, dompet dan ponsel.
Dan ternyata pelaku juga pernah berupaya menguras ATM korban.Â
Altaf mengaku terjerat pinjol sehingga berkeinginan menguasai harta milik Naufal. Altaf menyebut dirinya tidak mempunyai harapan lagi. Dia mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan pinjol tersebut, namun tidak ada hasil.Â
Menurut kami keterkaitan peristiwa tersebut dengan materi psikologi yaitu tentang Kesehatan internal health. kesehatan internal adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Perlu diketahui bahwa peristiwa yang ada di dunia sangat berdampak pada kepribadian dan perilaku seseorang hingga berpengaruh pada kesehatan mentalnya juga.
Dalam masalah ini karena pelaku mengalami depresi akibat telilit hutang dan pelaku merasa iri kepada korban karena korban memiliki segalanya yang tidak dimilki oleh pelaku. Cara mengatasi masalah tersebut dapat dihindari dengan menghindari kebiasaan buruk yaitu bermain kripto, dan melakukan pinjaman online. Dan apabila pelaku meminjam uang kepada korban dengan cara yang baik dan benar maka masalah tersebut akan dapat teratasi dengan kekeluargaan tanpa merenggut nyawa seseorang.
Falisha Fithriani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dinda Khairurohmah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Beatrix Putri Septianingrum, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Rahmawati, S.Psi., M.a., Dosen Psikologi dan Bimbingan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H