Mohon tunggu...
ilank
ilank Mohon Tunggu... Guru - resign

suka sama tulisanmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapakku Adalah Pahlawanku

11 November 2024   23:02 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mina ikut masuk ke kamar, dengan tertatih-tatih, mencoba menjelaskan. "Benar Novi, bapakmu terluka karena menyelamatkan kita. Luka-lukanya adalah pengorbanan yang besar. Dia berjuang untukmu dan ibu. Coba ingat, setiap kali kamu melihat bapakmu, ingatlah bahwa dia melakukannya untuk kita."

Novi merasa hatinya hancur. Ia merasa berdosa telah menyakiti hati bapaknya. "Bapak, maafkan aku. Aku tidak seharusnya berkata seperti itu. Aku sangat menyesal," ucapnya sambil bersimpuh di pangkuan bapaknya sambil menangis sesenggukan, hatinya teriris pedih betapa jahatnya dia selama ini dengan bapaknya, ia masih tidak memahami. "Tapi... tapi kenapa bapak harus seperti itu?" tanyanya, suara bergetar. Mina memeluknya erat. "Karena sayang. Sayang yang tidak akan pernah pudar, meskipun penampilan bisa berubah."

Ia sekarang mengerti dan memahami betapa besar pengorbanan bapak, Bapaknya adalah pahlawan yang telah menyelamatkan ibu dan dirinya. Ia berjanji untuk lebih menghargai pengorbanan bapak. "Aku akan berusaha untuk tidak malu lagi, Bu," katanya dengan suara lembut. Mina tersenyum, membelai rambut putrinya. "Itu yang terbaik, sayang. Kita akan selalu bersama, apapun yang terjadi."

Hari-hari berikutnya, Novi mulai melihat bapaknya dengan cara yang berbeda. Ia merasa bangga memiliki bapak yang berani dan penuh kasih. Ia ingat betapa bapaknya selalu membimbingnya dalam belajar, tempat bertanya semua pelajaran, bapaknya selalu bisa membantu menjawab, hingga sekarangpun saat Novi menjadi mahasiswa. Novi  bertekad untuk segera lulus dengan baik dan bekerja. Ia ingin membantu biaya operasi plastik bapaknya agar bisa terlihat lebih baik.

Dengan penuh rasa syukur, Novi kini memeluk bapaknya dengan erat. "Bapak, aku menyayangimu. Terima kasih telah menjadi bapak terbaik," ujarnya dengan tulus. Dan di saat itu, mereka berdua tahu bahwa sayang keluarga adalah kekuatan yang tak tergantikan.

***

Teriring salam dan doa kepada para ayah di hari ayah, 12 November 2024, semoga ayah sehat dan bahagia selalu. 

"Selamat Hari Ayah, pahlawanku. Ayah adalah teladan hidupku. Ayah adalah pelindungku. Ayah adalah motivasiku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun