Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

suka sama cerita horor.cerpen.puisi.cerbung.humor

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Ngopi Setelah Nonton Kompasianival Award 2024

4 November 2024   17:25 Diperbarui: 4 November 2024   22:41 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngopi Setelah Nonton Kompasianival Award 2024 olah gambar Haiper AI oleh Falah Yu  

Sehabis menghabiskan waktu kegembiraan di kafe, kopi dan makanan ringan habis pula, mereka kemudian pulang ke Bogor. Dalam perjalanan, mereka mulai ngobrol-ngobrol lebih seru lagi, kelihatannya membahas masalah kopi  dalam dunia puisi.

Feni memulai."Eh, kalian pernah denger nggak? Banyak penyair yang nulis puisi tentang kopi"

"Contohnya siapa?" tanya Velen.

"Penyair terkenal, Sapardi Djoko Damono! Dia sering menggunakan kopi sebagai simbol dalam puisinya. Katanya, kopi itu bisa jadi teman terbaik saat menulis," Feni menjelaskan.

Tia berkata sambil tersenyum. "Wah, jadi kita harus minum kopi dulu sebelum menulis puisi, ya?"

"Betul! Dan jangan lupa, kopi juga bisa jadi inspirasi. Siapa tahu, puisi kita akan jadi juara di Kompasianival tahun depan!" Rani menambahkan dengan semangat.

"Aamiin," Jawab mereka serempak

"Dan jangan lupa, kopi juga sering jadi simbol kreativitas. Banyak penulis yang mengaku bisa lebih produktif setelah minum kopi," Feni menambahkan.

" Hmm, Joko Pinurbo adalah seorang penyair Indonesia terkenal yang dikenal dengan puisi-puisinya yang menggabungkan humor dan benda-benda sehari-hari. Sering menggunakan metafora dan imaji yang unik untuk menyampaikan pesan sosial dan pribadi. Salah satu puisinya yang berkaitan dengan kata 'kopi' adalah dalam kumpulan puisi yang berjudul 'Celana' dan 'Pacar Kecilku'. Joko Pinurbo telah menerbitkan beberapa karya populer dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk 'Khatulistiwa Literary Award' 2018," Sisca mulai bicara panjang.

"Oh begitu ya" Velen menjawab sambil tersenyum. "Tapi aku sering baca puisi-puisi yang mengandung kata kopi di Kompasiana. Misalnya judul puisi 'Rindu dan Secangkir Kopi' oleh Itha Abimanyu, 'Kopi dan Kewarasan' oleh Pical Gadi. 'Kakek dan Secangkir Kopi' oleh Arif R. Saleh. 'Diri dan Kopi' oleh Zainal Abidin. 'Kopi Malam dan Puisi' oleh Dean Ruwayari, 'Kopi Ponco dan Silo' oleh Khoeri Abdul Muid. Kalau aku sih, lebih suka menulis puisi tentang kegalauan sambil ngopi. Rasanya lebih mendalam gitu!"

"Sama! Aku juga suka menulis puisi sambil ngopi. Kayak ada inspirasi dari setiap aroma kopi yang terhirup," Sisca menambahkan.
Mereka saling berbagi pengalaman. Suasana di dalam mobil yang sejuk menjadi hangat  dan penuh tawa dan ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun