4. Praktik Curang. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk meminimalisir kecurangan dengan menerapkan sistem pengawasan yang ketat, masih banyak kasus kecurangan yang terdeteksi. Menurut laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekitar 15% sekolah di Indonesia terlibat dalam praktik kecurangan selama pelaksanaan UN pada tahun 2019 (KPK, 2019). Hal ini dapat merusak integritas ujian dan menciptakan ketidakadilan bagi peserta didik yang benar-benar berusaha untuk belajar.
5. UN Dianggap Sebagai Ukuran Keberhasilan Pendidikan. Hal ini dapat mengabaikan aspek-aspek lain dari pendidikan yang sama pentingnya, seperti pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kreativitas. Pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada hasil ujian, tetapi juga pada pembentukan individu yang utuh dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Penerapan Ujian Nasional di Negara Lain
Penerapan Ujian Nasional di negara lain menunjukkan beragam pendekatan dan strategi dalam menilai kemampuan peserta didik
1. Di Finlandia, ujian akhir sekolah tidak lagi menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan. Finlandia dikenal dengan pendekatan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kompetensi peserta didik secara menyeluruh, dimana penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan tidak terpusat pada satu ujian akhir. Sebuah studi oleh OECD menunjukkan bahwa sistem pendidikan Finlandia memiliki peringkat yang sangat tinggi dalam hal kualitas pendidikan global, tanpa bergantung pada ujian nasional (OECD, 2019).
2. Di Jepang, ujian nasional di Jepang lebih berfokus pada penilaian kompetensi dan pemahaman peserta didik, bukan hanya pada hafalan. Hal ini terlihat dari kurikulum yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi. Menurut data dari Kementerian Pendidikan Jepang, peserta didik yang menjalani pendidikan dengan pendekatan ini menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal kreativitas dan pemecahan masalah (Kementerian Pendidikan Jepang, 2020).
3. Di India, ujian akhir sekolah menjadi penentu utama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, hal ini juga menimbulkan masalah, seperti tingginya tingkat stres di kalangan peserta didik dan praktik kecurangan yang meluas. Menurut laporan dari Badan Pendidikan India, sekitar 30% peserta didik mengaku terlibat dalam praktik kecurangan selama ujian nasional (Badan Pendidikan India, 2020).
4. Di Amerika Serikat, terdapat sistem ujian standar yang dikenal sebagai SAT dan ACT, yang digunakan untuk menilai kemampuan akademik peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ujian ini tidak bersifat nasional, tetapi menjadi salah satu syarat penting dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Menurut College Board, sekitar 2,2 juta peserta didik mengikuti ujian SAT setiap tahunnya (College Board, 2021).
5. Di Inggris, ujian nasional dikenal dengan nama GCSE (General Certificate of Secondary Education)Â yang diambil oleh peserta didik pada usia 16 tahun. Ujian ini mencakup berbagai mata pelajaran dan menjadi penentu utama bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Data dari Ofqual menunjukkan bahwa sekitar 90% peserta didik di Inggris mengikuti ujian GCSE setiap tahun (Ofqual, 2021). Namun, sistem ini juga menghadapi kritik karena tekanan yang ditimbulkan pada peserta didik dan fokus yang berlebihan pada hasil ujian.
Dengan mengamati berbagai pendekatan yang diterapkan di negara lain, Indonesia dapat belajar dari pengalaman tersebut untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kembali ke Ujian Nasional atau Kurikulum Merdeka?
Jika pilihan untuk kembali ke UN dipertimbangkan, maka perbaikan harus dilakukan dimana pemerintah harus menyusun soal yang holistik dan mencakup keterampilan berpikir kritis. Selanjutnya menyusun langkah-langkah yang perlu diterapkan untuk mengurangi tekanan psikologis pada peserta didik, misalnya dengan memberikan pemahaman bahwa nilai UN bukanlah penentu akhir masa depan mereka. Selain itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat untuk menghindari kecurangan yang bisa menodai hasil ujian.