Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

suka sama cerita horor.cerpen.puisi.cerbung.humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kasus Ujaran Kebencian, Mari Bicara Positif

10 Oktober 2024   23:04 Diperbarui: 11 Oktober 2024   05:59 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Gadis sedang Berpidato by Falah Yu via Imagine AI  

Mengejek orang lain menunjukkan ketidakdewasaan dan kurangnya penghargaan terhadap perbedaan. Sikap ini tidak hanya melukai perasaan orang yang diejek tetapi juga menciptakan suasana negatif dan ketegangan dalam hubungan. Menghargai dan menerima perbedaan adalah kunci untuk membangun persatuan dan kerukunan.

Ketika berbicara, usahakan selalu menunjukkan sikap penghargaan terhadap orang lain. Ini bisa dilakukan dengan mendengarkan tanpa memotong, mengapresiasi pendapat yang berbeda, dan memberikan pujian atau kata-kata positif. 

12. Menghindari perkataan kasar, keras, dan membentak. Perkataan kasar bisa melukai perasaan orang lain dan menciptakan suasana negatif. Untuk itu, gunakan kata-kata yang lembut dan sopan dalam berkomunikasi, meskipun sedang menghadapi situasi yang sulit atau menegangkan. Maka, hubungan tetap bisa dijaga dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.

Berbicara dengan nada keras cenderung membuat orang lain merasa tidak nyaman atau terancam. Nada suara yang keras juga sering kali menimbulkan kesalahpahaman atau pertentangan. Atur volume suara saat berbicara agar tetap tenang dan menenangkan, sehingga komunikasi bisa berlangsung efektif dan harmonis.

Membentak adalah tindakan yang agresif dan dapat melukai perasaan serta martabat orang lain. Membentak juga dapat menciptakan jarak emosional dan merusak hubungan. Sebagai gantinya, coba untuk menyampaikan pesan dengan nada tenang dan sikap positif. Ketika berkomunikasi dengan cara yang lebih empatik dan penuh pengertian, kemungkinan besar pesan akan diterima dengan lebih baik dan suasana tetap kondusif.

Harapan

Bicara positif bukan hanya sekadar tentang memilih kata-kata yang baik, tetapi juga menciptakan suasana yang kondusif untuk diskusi yang konstruktif. Dengan berbicara positif, diharapkan kita dapat mengurangi ketegangan yang sering muncul dalam perdebatan atau diskusi dan ujaran kebencian di suasana online  maupun offline. Kata-kata yang baik dan penuh hormat akan menciptakan suasana yang lebih tenang dan mendorong orang untuk mendengarkan satu sama lain. Ketika berbicara dengan cara yang menghargai dan peduli, kita dapat membangun empati. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami sudut pandang orang lain, sehingga mengurangi potensi konflik dan permusuhan. Komunikasi yang positif akan mendorong orang untuk bekerja sama. 

Ketika orang merasa dihargai dan didengarkan, mereka lebih cenderung untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama, ketimbang terjebak dalam perdebatan yang merugikan. Lingkungan yang dipenuhi dengan ucapan positif akan menciptakan budaya saling menghormati. Ini akan membuat interaksi sosial lebih menyenangkan dan konstruktif, serta menumbuhkan rasa persatuan di antara kita.

Dengan berkomunikasi secara positif, kita tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi, tetapi juga menjadi teladan bagi orang lain. Harapannya, sikap ini dapat menular dan mendorong lebih banyak orang untuk memilih kata-kata yang membangun, sehingga menciptakan perubahan yang lebih luas di masyarakat. Ucapan yang positif dapat mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi dalam komunikasi. Ketika kita berbicara dengan jelas dan penuh perhatian, orang lain lebih mungkin memahami maksud kita dengan benar.

Harapan terbesar adalah menciptakan keharmonisan dalam masyarakat dengan mengedepankan bicara positif, ini dapat mengurangi konflik dan memperkuat persatuan sehingga bangsa ini dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Seorang Gadis sedang Berpidato by Falah Yu via Imagine AI  
Seorang Gadis sedang Berpidato by Falah Yu via Imagine AI  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun