A. Pendahuluan
Mengenal potensi diri adalah langkah awal yang sangat penting dalam pengembangan diri seseorang. Potensi diri merujuk pada kemampuan, bakat, dan kekuatan yang dimiliki individu yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan hidup. Data dari penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki kesadaran akan potensi diri mereka dapat meningkatkan produktivitas kerja hingga 30% (Habsari, 2005).
Keuntungan dari mengenal potensi diri tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga mencakup aspek sosial dan emosional. Seseorang yang memahami potensi diri mereka cenderung lebih percaya diri dan mampu menjalin hubungan sosial yang lebih baik. Menurut Armstrong (2002), bahwa anak-anak yang didorong untuk mengenali potensi diri mereka menunjukkan peningkatan dalam keterampilan sosial dan emosional. Maka mengenal potensi diri bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi juga tentang berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Mengenal potensi diri juga memberi kuntungan berupa kemampuan untuk mengatasi tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam hidup. Seseorang yang menyadari kekuatan dan kelemahan mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam menghadapi masalah. Menurut Nashori (2003), individu yang memahami potensi diri mereka lebih mampu mengelola stres dan tekanan, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan mental mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mengenal potensi diri adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan secara keseluruhan.
B. Pengertian Potensi Diri
Anda dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam diri menjadi kompetensi yang diharapkan. Menurut  Wiyono (2006), potensi diri adalah kemampuan dasar yang  dimiliki  manusia  yang  masih  terpendam  didalam  dirinya  yang menunggu  untuk  diwujudkan   menjadi  suatu  manfaat  nyata  dalam kehidupan  diri  manusia.  Sedangkan  menurut Habsari  (2005),  potensi diri adalah  kemampuan dan kekuatan  yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
C. Kenali Potensi Diri
Potensi yang terpenting adalah intelegensi. Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardner, mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligence" yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Maksudnya setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang dimaksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuh kembangkan. Menurut Howard Gardner dalam buku Frames of Mind (1983), dalam setiap diri manusia ada 9 macam kecerdasan yang sama pentingnya :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistic (Bahasa) yaitu berkaitan dengan kepandaian membaca, menulis, bahasa dan berbicara. Misalnya ahli bahasa, penulis, politisi, dan ahli hukum. Contoh tokohnya : Abraham Lincoln dan Winston Churcill. Ciri-ciri:
a. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
b. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
c. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
d. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau dengar.
e. Anda suka permainan kata, mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle.Â
f. Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
g. Anda suka pelajaran sejarah, bahasa dan bidang sosial.
2. Kecerdasan Logik Matematik
Kecerdasan logik matematik yaitu berkaitan dengan menangkap dan mengolah angka (matematik ) dan berpikir logis. Misalnya ahli hukum, analis ekonomi, ilmuwan fisika, matematika. Contoh tokohnya: Albert Einstein, Thomas Alva Edison. Ciri-ciri:
a. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
b. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan/eksperimen untuk melihat cara kerja sesuatu hal, suka pengetahuan baru
c. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan.Â
d. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
e. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci.Â
f. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
g. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
h. Anda suka pelajaran matematika dan IPA, senang menganalisa dengan logika
3. Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan Visual Spatial (Ruang) yaitu berkaitan kemampuan untuk menangkap bentuk, pola, ruang, dan desain yang dituangkan dalam bentuk gambar, fotografi, ukiran, pahatan dan rancang bangun (arsitektural). Misalnya pelukis, pemahat, arsitek, atau ahli pemetaan. Contoh tokohnya : Pablo Picaso, Michael Angelo. Ciri-ciri:
a. Anda menyukai seni rupa, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan warna.
b. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
c. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu.Â
d. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
e. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang baik.
f. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
g. Anda dapat mengembangkan gambar sesuatu dari sudut yang berbeda, menyukai bacaan yang dipenuhi gambar berwarna, senang merekam kejadian dengan kamera video.
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan Musical (musik) yaitu berkaitan dengan suara, nada, ritme atau irama. Biasanya orangnya punya kemampuan menyusun lagu, mencipta lagu, menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Contoh tokohnnya : Mozart dan Bethoven. Ciri-ciri:
a. Anda senang memainkan alat musik.
b. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
c. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
d. Anda sering mendengarkan musik.Â
e. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik.Â
f. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
g. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu itu, suka bersenandung dan mengetukkan jari sesuai irama.
h. Anda peka terhadap nada dan irama, dapat membedakan bunyi berbagai alat musik,
i. Anda suka pelajaran seni suara
5. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal (mengenal orang lain) yaitu berkaitan dengan cara seseorang untuk bergaul dengan orang lain. Misalnya guru, pekerja sosial, jurnalis, humas, marketing, pemotivator. Ciri-ciri:
a. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
b. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
c. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat.
d. Anda adalah orang penuh simpati.
e. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
f. Anda suka permainan yang banyak peserta
g. Anda pandai berkomunikasi bahkan memanipulasi, suka membicarakan masalahnya dengan orang lain, mudah bersimpati kepada orang lain
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal (emosional) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri (self management). Orang yang pandai mengendalikan diri karena sangat mengenali dirinya. Misalnya pendidik, konselor, psikiater, filosof, pengembang kepribadian. Contoh tokohnya : Plato. Sigmund Freud. Ciri-ciri:
a. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi serta untuk mengungkapkan perasaan
b. Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
c. Anda menetapkan tujuan anda, menentukan dan memutuskan sendiri langkah yang dipilih
d. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
e. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain, senang menikmati rekreasi sendirian atau menyepi dipegunungan
f. Anda menyadari akan kelebihan dan kekurangan
7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik (Fisik) yaitu berkaitan dengan refleks tubuh dan gerak yang dikendalikan oleh otak. Misalnya olah ragawan, penari. Contoh tokohnya : Muhammad Ali, Michael Jordan, Charlie Caplin. Ciri-ciri:
a. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
b. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
c. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
d. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
e. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan "mengerikan" secara fisik seperti jet coaster.
f. Anda suka pelajaran olah raga dan ketrampilan, lebih mudah mengingat dengan melalui gerakan daripada mendengar dan melihat.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis (Alam) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengenal alam lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan secara logis dan harmonis. Misalnya orang-orang yang suka meneliti tentang alam seperti tumbuhan dan binatang. Contoh tokohnya: Charles Darwin. Ciri-ciri:
a. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
b. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
c. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
d. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
e. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa "membaca" cuaca.
f. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
g. Anda suka pada pelajaran biologi, berminat pada lingkungan hidup dan konservasi alam.
Saat ini ada tambahan kecerdasan yaitu :
9. Kecerdasan Existential (spritual)
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan, hal ini tentunya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Kemampuan ini dapat dirangsang dengan penanaman nilai moral dan agama. Orang tua dapat mengajak anak untuk melihat ciptaan Tuhan berupa alam semesta dan benda-benda angkasa di alam terbuka. Â Atau ada juga yang sudah mengajarkan anak kegiatan ritual sejak kecil. Kecerdasan ini dimiliki oleh para ahli spiritual (sufi), tokoh agama atau filsuf.
C. Melejitkan  Potensi Diri
1. Memahami Potensi Diri
Dengan memahami potensi diri, individu tidak hanya dapat mengidentifikasi bakat yang dimiliki, tetapi juga dapat merumuskan strategi untuk pengembangan diri yang lebih efektif. Hal ini menjadi landasan penting bagi setiap individu untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan.
a. Introspeksi Diri
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.
Sebuah studi oleh Gallup menunjukkan bahwa orang yang fokus pada kekuatan mereka memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk terlibat dan produktif di tempat kerja (Clifton & Harter, 2003). Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, individu dapat lebih mudah menentukan area mana yang perlu dikembangkan dan mana yang perlu dioptimalkan.
b. Feedback Dari Orang Lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review, umpan balik dari rekan kerja dan atasan dapat memberikan perspektif yang berbeda tentang kemampuan dan potensi seseorang (Stone, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan komunikasi dengan orang lain dapat membantu individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan menemukan potensi yang mungkin belum mereka sadari
Contoh, perjalanan hidup Oprah Winfrey. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemiskinan dan diskriminasi, Oprah berhasil menemukan dan mengembangkan potensi dirinya menjadi salah satu tokoh media paling berpengaruh di dunia. Ia melakukan refleksi mendalam dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekitarnya, yang membantunya untuk terus berkembang dan berinovasi (Kelley, 2017). Â
2. Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur
Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, individu dapat memfokuskan energi mereka pada hal-hal yang benar-benar penting dan menghindari pemborosan waktu dan sumber daya. Ini adalah langkah penting dalam proses pengembangan diri yang berkelanjutan.
Tujuan yang jelas memberikan arah dan fokus, sehingga individu dapat lebih mudah mengarahkan usaha dan energi mereka. Menurut teori SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound), tujuan yang baik harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat dicapai dengan efektif (Doran, 1981). Dengan menetapkan tujuan yang spesifik, individu dapat lebih mudah melacak kemajuan yang dicapai.
Contoh dalam dunia bisnis adalah bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Apple menetapkan tujuan inovasi yang jelas. Mereka tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada pencapaian tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan inovasi dan keberlanjutan. Hal ini membuktikan bahwa tujuan yang jelas dapat mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar.
3. Mengembangkan Keterampilan
Keterampilan yang baik tidak hanya meningkatkan performa individu, tetapi juga membuka peluang baru dalam karier dan kehidupan pribadi. Menurut World Economic Forum, keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja terus berkembang, dan individu yang dapat beradaptasi dengan perubahan ini akan lebih sukses (WEF, 2020). Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan keterampilan secara berkelanjutan.
Salah satu metode efektif dalam mengembangkan keterampilan adalah melalui pendidikan formal dan pelatihan. Data dari UNESCO menunjukkan bahwa pendidikan yang baik dapat meningkatkan keterampilan kerja dan daya saing individu (UNESCO, 2017). Selain pendidikan formal, pelatihan keterampilan juga dapat dilakukan melalui kursus online, seminar, dan workshop yang banyak tersedia saat ini. Platform seperti Coursera dan Udemy menawarkan berbagai kursus yang dapat membantu individu mengembangkan keterampilan baru sesuai kebutuhan pasar.
Contoh sosok Elon Musk, yang terus menerus belajar dan mengembangkan keterampilan baru, mulai dari teknologi hingga manajemen. Musk dikenal sebagai seorang pembelajar seumur hidup yang membaca banyak buku dan mengikuti kursus untuk meningkatkan pengetahuannya (Vance, 2015). Pendekatan ini membantunya untuk tetap relevan dan inovatif di bidang yang terus berubah.
4. Membangun Jaringan yang Kuat
Membangun jaringan yang kuat adalah aspek penting dalam melejitkan potensi diri. Jaringan sosial yang baik dapat membuka pintu untuk peluang baru, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Menurut penelitian oleh LinkedIn, 85% pekerjaan diisi melalui jaringan dan rekomendasi pribadi (LinkedIn, 2016). Ini menunjukkan bahwa memiliki jaringan yang luas dan kuat dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan.
Salah satu cara untuk membangun jaringan adalah dengan aktif dalam komunitas atau organisasi profesional. Bergabung dengan asosiasi atau grup yang relevan dengan bidang yang diminati dapat membantu individu bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan dapat saling mendukung. Sebuah studi oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa individu yang memiliki jaringan yang kuat cenderung lebih sukses dalam karier mereka (Baker, 2014).
Contoh, Richard Branson pendiri Virgin Group, sering kali menekankan pentingnya membangun hubungan dengan orang lain dalam dunia bisnis (Branson, 2014). Ia percaya bahwa kolaborasi dan dukungan dari orang lain dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Dengan membangun jaringan yang kuat, individu tidak hanya mendapatkan dukungan dalam mencapai tujuan, tetapi juga dapat belajar dari pengalaman orang lain. Ini adalah langkah penting dalam proses pengembangan diri yang berkelanjutan.
5. Mengelola Waktu dan Stres
Mengelola waktu dan stres adalah keterampilan penting yang harus dimiliki untuk melejitkan potensi diri. Dengan manajemen waktu yang baik, individu dapat memprioritaskan tugas dan mencapai tujuan dengan lebih efisien. Mengelola waktu dan stres secara efektif, individu dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka.
Salah satu teknik manajemen waktu yang populer adalah metode Pomodoro, yang melibatkan pembagian waktu kerja menjadi interval 25 menit dengan istirahat singkat di antara setiap interval. Penelitian menunjukkan bahwa teknik ini dapat meningkatkan fokus dan efisiensi kerja (Cirillo, 2006). Dengan memanfaatkan teknik ini, individu dapat lebih baik dalam mengelola waktu mereka dan mengurangi rasa terburu-buru yang sering kali menyebabkan stres.
Contoh dari pengelolaan waktu dan stres dapat dilihat pada tokoh seperti Tim Ferriss, penulis buku "The 4-Hour Workweek". Ferriss mengajarkan teknik manajemen waktu yang efisien dan cara mengurangi stres dalam hidup sehari-hari (Ferriss, 2009). Pendekatan ini membantu banyak orang untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
D. Penutup
Jika Anda merasa tidak sukses jadi anak sekolahan atau anak kuliahan, bukan berarti bodoh dan merasa tidak punya masa depan. Siapa sangka ternyata Anda punya kecerdasan lain yang juga penting untuk masa depan dan mengisi hari-hari di dunia. Misalnya punya kecerdasan berkaitan dengan main bola, menari, teater, kecerdasan emosional yang berguna untuk mencari uang melalui berdagang. Atau punya kecerdasan gabungan diantara kecerdasan-kecerdasan majemuk. Banyak orang-orang sukses hidupnya tidak perlu makan bangku sekolah bahkan sampai kuliah tinggi semacam S2 dan S3.
Contoh nyata dari penerapan teori kecerdasan majemuk dapat dilihat pada tokoh-tokoh terkenal yang berhasil memanfaatkan potensi mereka. Misalnya, penyanyi terkenal Mahalini menunjukkan kecerdasan musikal yang sangat tinggi, yang membantunya mencapai kesuksesan di industri musik. Mantan Presiden RI ke 3, BJ. Habibie menunjukkan kecerdasan logis-matematis, beliau ahli pesawat terbang yang memiliki banyak penemuan dan kontribusi di bidang penerbangan seperti pesawat N250 Gatot Kaca, teori Crack Progression Theory, pesawat Dornier DO-31, pesawat N250 Gatot Kaca. Sadio Mane punya kecerdasan kinestetik berupa main sepak bola, dia pesepakbola profesional asal Senegal yang dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, dia juga dikenal karena kerendahan hatinya dan komitmennya untuk memberi kembali kepada komunitasnya, dia telah menyumbangkan jutaan dolar guna membangun sekolah, rumah sakit, dan masjid di kampung halamannya di Sedhiou. Reza Rahadian Matulessy menunjukkan kecerdasan kinestetik  selain menjadi aktor, ia juga merupakan model, penyanyi, dan sutradara. Bambang Mustari  (alm) "Bob Sadino" adalah CEO Kem Chicks, Kem Foods, dan Kem Farms di Indonesia. Bapak yang suka pakai celana pendek kemana-kemana  mempunyai kecerdasan emosional disamping kecerdasan lain sehingga sukses dalam bisnis.
Jadi kenali potensi diri Anda kecerdasan majemuk apa yang sedang Anda miliki, pahami kecerdasan Anda, tetapkan tujuan yang jelas dan terukur, kembangkan keterampilan, bangun jaringan yang kuat, dan kelola waktu dan stres.
Sumber Pustaka :
Armstrong, Thomas.(2002), Setiap Anak Cerdas. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum
Baker, W. (2014). Networking Smart: How to Build Relationships for Personal and Organizational Success. Harvard Business Review Press.
Clifton, J., & Harter, J. (2003). Investing in Strengths. Gallup.
Cirillo, F. (2006). The Pomodoro Technique: The Acclaimed Time-Management System. Currency
Doran, G. T. (1981). There's a S.M.A.R.T. Way to Write Management's Goals and Objectives. Management Review.
Ferriss, T. (2009). The 4-Hour Workweek: Escape 9-5, Live Anywhere, and Join the New Rich. Crown
Gardner, H., (1983), Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.
Habsari, Sri. (2005). Bimbingan & Konseling SMA kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Nashori, Fuad. (2003). Potensi-Potensi Manusia. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Stone, D. (2017). The Feedback Fallacy. Harvard Business Review
WEF. (2020). The Future of Jobs Report. World Economic Forum.
Wiyono, Slamet. (2006). Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H