Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

suka sama cerita horor.cerpen.puisi.cerbung.humor

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Melejitkan Potensi Diri

5 Oktober 2024   06:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi Diri via Imaginane Ai by Falah

a. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
b. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
c. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat.
d. Anda adalah orang penuh simpati.
e. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
f. Anda suka permainan yang banyak peserta
g. Anda pandai berkomunikasi bahkan memanipulasi, suka membicarakan masalahnya dengan orang lain, mudah bersimpati kepada orang lain

6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal (emosional) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri (self management). Orang yang pandai mengendalikan diri karena sangat mengenali dirinya. Misalnya pendidik, konselor, psikiater, filosof, pengembang kepribadian. Contoh tokohnya : Plato. Sigmund Freud. Ciri-ciri:

a. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi serta untuk mengungkapkan perasaan
b. Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
c. Anda menetapkan tujuan anda, menentukan dan memutuskan sendiri langkah yang dipilih
d. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
e. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain, senang menikmati rekreasi sendirian atau menyepi dipegunungan
f. Anda menyadari akan kelebihan dan kekurangan

7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik (Fisik) yaitu berkaitan dengan refleks tubuh dan gerak yang dikendalikan oleh otak. Misalnya olah ragawan, penari. Contoh tokohnya : Muhammad Ali, Michael Jordan, Charlie Caplin. Ciri-ciri:

a. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
b. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
c. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
d. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
e. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan "mengerikan" secara fisik seperti jet coaster.
f. Anda suka pelajaran olah raga dan ketrampilan, lebih mudah mengingat dengan melalui gerakan daripada mendengar dan melihat.

8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis (Alam) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengenal alam lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan secara logis dan harmonis. Misalnya orang-orang yang suka meneliti tentang alam seperti tumbuhan dan binatang. Contoh tokohnya: Charles Darwin. Ciri-ciri:

a. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
b. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
c. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
d. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
e. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa "membaca" cuaca.
f. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
g. Anda suka pada pelajaran biologi, berminat pada lingkungan hidup dan konservasi alam.
Saat ini ada tambahan kecerdasan yaitu :

9. Kecerdasan Existential (spritual)
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan, hal ini tentunya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Kemampuan ini dapat dirangsang dengan penanaman nilai moral dan agama. Orang tua dapat mengajak anak untuk melihat ciptaan Tuhan berupa alam semesta dan benda-benda angkasa di alam terbuka.   Atau ada juga yang sudah mengajarkan anak kegiatan ritual sejak kecil. Kecerdasan ini dimiliki oleh para ahli spiritual (sufi), tokoh agama atau filsuf.

C. Melejitkan  Potensi Diri
1. Memahami Potensi Diri
Dengan memahami potensi diri, individu tidak hanya dapat mengidentifikasi bakat yang dimiliki, tetapi juga dapat merumuskan strategi untuk pengembangan diri yang lebih efektif. Hal ini menjadi landasan penting bagi setiap individu untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

a. Introspeksi Diri
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.
Sebuah studi oleh Gallup menunjukkan bahwa orang yang fokus pada kekuatan mereka memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk terlibat dan produktif di tempat kerja (Clifton & Harter, 2003). Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, individu dapat lebih mudah menentukan area mana yang perlu dikembangkan dan mana yang perlu dioptimalkan.

b. Feedback Dari Orang Lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review, umpan balik dari rekan kerja dan atasan dapat memberikan perspektif yang berbeda tentang kemampuan dan potensi seseorang (Stone, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan komunikasi dengan orang lain dapat membantu individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan menemukan potensi yang mungkin belum mereka sadari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun