DINGIN kota Kairo purna diakhiri bulan Ramadhan yang sungguh luar biasa; awal musim semi Kairo tahun ini terbilang istimewa setelah Kementrian Wakaf Mesir kembali membuka situs-situs ziarah makam Awliya`.Tepat sehari setelah perayaan Idul Fitri pasca pandemi, 3 Mei 2022, pesawat yang membawa Gus Dubes Tunisia Zuhairi Misrawi & Ibu Dubes Nurul Jazimah beserta keluarga, mendarat di Bandara Cairo. Tidak seperti kunjungan tahun-tahun sebelumnya, ke-rawuh-an Gus Dubes kali ini juga berbeda karena pengabdian istimewanya bagi negara sebagai Dubes LB-BP Tunisia.
Beberapa jam setelah Gus Dubes tiba di Wisma Duta KBRI Kairo, saya bersama Dr. Mustofa Abdurrahman (Wartawan Senior Kompas), mengunjungi Gus Dubes. Ini setelah 10 tahun akhirnya kami bisa kembali bersilaturrahim. Tentu saja saya hanya penikmat biasa di pertemuan itu, mendengar kisah sukses keduanya di bidang masing-masing, bernostalgia, seni diplomasi ala Gus Dur pun tidak luput dari perbincangan, dan sesekali ditimpali candaan khas Gusdurian yang biasa merenyahkan suasana obrolan antara Mas Dubes ZM dan Pak Mus. Â
Gus Dubes cerita kalau kunjungannya ke Mesir atas masukan dari Ibu Dubes, Ustzah. Nurul Jazimah yang juga mantan Ketua Wihdah PPMI saat belajar di Al-Azhar Al-Syarif. Agenda ke Mesir pasca penempatannya di Tunisia, sangat tepat, di mana Gus Dubes dapat berziarah ke Imam Syafi'i, Al-Azhar Al-Syarif dan tentunya kepada Sayiduna Imam Husein ra. di tahun pertama tugasnya. Â
    Â
Sekitar 40 menit berselang dari obrolan, giliran perwakilan pengurus Ikatan Keluarga Besar AL-AMIEN PRENDUAN (IKBAL) Madura, juga datang berkunjung. Ini adalah organisasi almamater Gus Dubes selama mengenyam pendidikan di Al-Azhar Al-Syarif. Kami pun berpindah tempat dan melanjutkan obrolan di ruang resepsionis KBRI Kairo selama 20 menit. Tak begitu lama, kami pamit karena Gus Dubes masih ada pertemuan dengan penasehat Mesir 1 berserta dosen Al-Azhar Al-Syarif. Â Â
(2)
Silaturrahim Gus Dubes ke Sekretariat IKBAL Madura menjadi agenda pertama 'blusukannya' di Mesir, di hadapan alumni dan simpatian AL-AMIEN Madura, beliau bercerita bahwa dengan dasar-dasar yang dibekalkan oleh para Kiai Al-Amien lah, terlebih Kiai Idris rahimahullah, ZM dulu kini mendapat tugas sebagai Dubes, Kiai Idris banyak memotivasinya untuk belajar ke Al-Azhar Al-Syarif, belajar sungguh-sungguh dan pesannya selalu 'jangan berhenti membaca'. Â
Selama kurang lebih 1 jam 30 menit acara berlangsung dengan penuh keakraban, motivasi dan nilai-nilai kebersamaan antara alumni lebih banyak ditekankan, termasuk penguatan basik intelektual dan keulamaan bagi calon alumni Al-Azhar Al-Syarif yang harus dipersiapkan.
Agenda pertemuan berikutnya ke Sekretariat Forum Silaturrahim Keluarga Madura (FOSGAMA), di sini Gus Dubes menyampaikan kesannya yang mendalam karena selama mengenyam pendidikan di Al-Azhar Al-Syarif, FOSGAMA dianggap banyak membantunya termasuk berangkat Temus sebelum akhirnya kembali ke tanah air. :-)
(3)
Pertemuan pamungkas yang saya ikuti berikutnya adalah silaturrahim Gus Dubes ke Sekretariat PCI-NU Mesir. Disambut Sekjen. PCINU, Ketua GP-Ansar Gus Hilmi Cipulus, Koord. Lakpesdam, Koord. SAS Center, dan Ketua Banser Mesir, obrolan kami berlangsung santai-serius dan seperti biasanya diselipi ger-geran ala NU. Haha-Hihi :-)
"Sebenarnya saya tidak mau datang ke NU, tapi mau datang ke Muhammadiyah", candanya membuka kopdar disambut tawa pengurus yang hadir.