Sementara tulisan seorang content writer dipublikasikan melalui media yang memungkinkan pembacanya untuk membaca dengan santai, dalam waktu lama atau bahkan bisa dibaca kapan saja, seperti website dan blog. Karya content writer juga dapat berbentuk script untuk acara televisi, film, video, podcast dan lain-lain.
4. Gaya Tulisan
Gaya tulisan yang dibuat oleh copywriter biasanya tulisan-tulisan pendek yang sifatnya persuasif dan bisa berbekas. Kamu mungkin tidak asing dengan tagline "apa pun makanannya, minumnya..." atau "Berapa lapis? Ratusan!", nah itu adalah karya-karya dari seorang copywriter.
Sedangkan tulisan content writer biasanya lebih panjang dan detail. Karya yang dihasilkan juga tidak terlepas dari kaidah penulisan jurnalistik yang memuat 5W + 1H. Maka dari itu, selain harus kreatif, seorang content writer juga harus berwawasan luas agar tulisannya terus berkembang.
5. Jenjang Karier
Baik menjadi seorang copywriter ataupun content writer di sebuah perusahaan, akan ada jenjang karier yang dapat dijejaki. Bagi seorang copywriter pemula biasanya akan ditempatkan di tim marketing atau tim kreatif iklan. Jika performanya bagus maka akan meningkat menjadi senior copywriter atau bahkan menjadi art director.
Sedangkan bagi seorang content writer pemula, biasanya bisa ditempatkan di tim content creative, tim marketing atau editorial. Jika performa meningkat maka bisa menjadi senior content writer, bahkan menjadi senior manager di divisi content product atau divisi marketing.
Nah, itulah perbedaan mendasar antara seorang copywriter dan content writer. Sekarang kamu bisa menyesuaikan gaya menulis kamu lebih cocok untuk posisi copywriter atau content writer, atau bahkan kamu bisa menguasai keduanya. Jadi, profesi mana yang akan kamu pilih?