“Emang kamu dari mana?” tanya bang Rozi.
“Aku tadi main perang-perangan sampai masuk ke dalam hutan. Jadi aku ndak tahu jalan pulang bang” ucapku.
“Emang kamu main perang-perangan sama siapa?” tanya bang Rozi.
“Aku main sama Reza, Abdul, dan Andre” jawabku.
“Oh gitu. Sini abang antar pulang” ucap Bang Rozi.
Bang Rozi berdiri. Dia pun memegang tanganku dan mulai berjalan untuk keluar dari hutan, kemudian berjalan menuju ke rumahku. Di perjalanan, Bang Rozi memberikan nasihat kepadaku.
“Joni, lain kali kamu main jangan sampai masuk ke dalam hutan. Nanti kamu tersesat, gimana? Untung aja ada abang di kebun. Kalau nggak, pasti kamu udah nggak bisa pulang lagi.” ucap Rozi.
Saat akan sampai di rumah, aku melihat ayah dan ibu di dekat pagar rumah. Aku melihat ibuku cemas karena aku tak kunjung pulang. Sedangkan ayahku berusaha menenangkan ibuku. Saat sampai di depan pagar rumah, ayah mendekati bang Rozi dan menjabat tangannya mengucapkan terima kasih. Aku langsung berlari dan memeluk ibuku.
“Dari mana saja kamu Nak?” tanya ibuku.
“Aku tadi tersesat di hutan bu” jawabku.
“Kamu nggak apa-apa kan?” cemas Ibuku.