Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Lantunan Musik dan Tangisan Alam

6 Mei 2016   15:25 Diperbarui: 6 Mei 2016   15:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah datang waktu yang tak kutunggu

Benci serta gundah mulai merasuki tubuh pinjaman ini

Tak kuasa menatap situasi genting ini

Hari ini, hari dimana setiap orang tak ingin merayakannya

Aku merayakannya sekarang, dengan rasa terpaksa

Sebagai perpisahan tiga tahun yang telah kita lewati

Ditemani dengan lantunan musik klasik bernuansa seduhan tangis air mata

Juga kawan kawan setia selama tiga tahun lalu

Tetesan air hujan datang menghalang pertemuan ini

Tampak alam ikut menangis bersedu-sedu

Seraya mengucapkan

“Sabar wahai kawan, engkau dapat menemukan pengganti yang lebih baik”

Tak bisakah alam bersenang-senang?

Bisa kah tak ikut campur pada urusanku kali ini?

Air mata ku seraya setuju dengan pendapat alam ini

Tapi aku tak bisa, ini bukan waktunya!

Wahai kawanku!

Aku tak ingin berpisah

Aku tak ingin kita berbeda jalan

Tetap satu perjuangan, satu keluarga dan selalu bersama

Tapi, takdir tetap takdir

Aturan alam telah ditentukan

Tak tahu harus berbuat apa

Melamun dan menerima segala hasil dari tiga tahun ini

Pilihan-Nya selalu yang terbaik

Bagiku, bagimu dan bagi kalian semua

Terima kasih atas bantuan dan kesetiakawanan kalian

Menemaniku hingga detik ini bersama lantunan musik klasik bernuansa kesedihan

Hujan yang disertai badai angin hari ini

Aku merasakan perjalanan sesungguhnya

Berada di situasi yng sangat menyedihkan

Aku sangat membencinya macam orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun