Melihat sejenak
Hijau nan indah di pelupuk mata
Terbayang di pikiranku
Terbawa hingga mimpi tidurku
Inginnya aku pergi kesana
Melihat apa yang terjadi sebenarnya
Merawat kah?
Atau membuatku menangis melihat tingkah laku mereka?
Menunggu hingga saatnya
Menghitung detikan jam
Mencoret-coret kalender
Demi menatap keindahan dunia yang sesungguhnya
Waktu telah tiba
Ditemani dengan dua kekasih sejati
Berjalan sampai tujuan
“Tak sabar aku melihat dunia ini”
Sampai di tempat yang aku inginkan
Melihat keadaan sangat buruk
Penuh sampah dan kawan-kawannya
Membentuk bukit yang tak pantas untuk dilihat
Apa yang sebenarnya mereka perbuat?
Tak sadarkah mereka?
Dimana iman mereka?
Islam? Atau memang tidak punya agama?
Ini lingkungan yang diberi demi kehidupan kita
Hak dan kewajiban yang harus kita jaga
Merawat dengan penuh rasa ikhlas
Untuk kehidupan generasi mendatang
Dunia yang sebenarnya
Tak pantas utuk diabadikan
Buruk, sangat buruk
Tak ada seorang pun yang ingin tinggal di dunia ini
Sadarlah wahai kawan!
Apa yang telah diberikan oleh-Nya
Sangat berguna bagi penduduk bumi ini
Tak ada yang kita perbuat kecuali menjaga dan merawatnya
Marilah kita bersyukur, sahabatku
Atas keindahan lingkungan yang telah diberikan
Kita harus mengabadikannya
Demi anak cucu kita selanjutnya
Generasi muda
Inilah lingkungan yang sudah kita jaga bertahun-tahun
Lingkungan yang sebenarnya
Indah nan menawan di pelupuk mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H