Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokpin dan Puisi Indonesia

24 April 2022   12:51 Diperbarui: 28 April 2022   18:45 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diambil dari Utaratimes. pikiran-rakyat.com

Illustrasi diambil dari Utaratimes. pikiran-rakyat.com
Illustrasi diambil dari Utaratimes. pikiran-rakyat.com

Periode ini disebut dengan periode sastra, terkhusus puisi karena beberapa pemuisi dibesarkan dalam klub puisi seperti Emha Ainun Nadjib dan berasal dari kampus seperti Sapardi Djoko Damono.

Di Angkatan 70 untuk aliran sangatlah majemuk dan tema puisi yang diambil tergantung kepada pemuisi itu. Seperti Sutardji Chalzoum Bachri yang menjadikan puisi bagai mantra dan Rendra yang puisinya cenderung kritik.

Angkatan 2000 merupakan pemuisi era reformasi dengan ciri khas muncul kembali pemuisi wanita, renungan keagamaan, dominan mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari. Di antara pemuisi angkatan 2000, Oka Rusmini, Acep Zamzam Noor dan Joko Pinurbo (Jokpin).

Arti penting dari periode per angkatan puisi Indonesia bahwa puisi itu tidak muncul dari ruang kehampaan dan tiba-tiba tapi ada sebab dan akibat.

Pun, penciptaan puisi, karakter dan aliran berbeda itu menggambarkan gejolak sosial dan kebudayaan yang terjadi saat itu sehingga puisi merekam rasa dan batin terdalam manusia dengan kata-kata untuk menggugat kondisi itu.

Foto cover buku Celana karya Jokpin diambil dari Mojokstore.com
Foto cover buku Celana karya Jokpin diambil dari Mojokstore.com
Bermula dari Puisi Celana

Di atas dituliskan puisi Indonesia angktan 2000 ada Joko Pinurbo dan lebih dikenal dengan nama Jokpin. Jokpin pemuisi Indonesia yang lahir di tahun 1962 di Sukabumi dan tinggal di Yogyakarta. Sejak SMA belajar sastra dan alumni dari Institut Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma, sekarang menjadi Universitas Sanata Dharma.

Kesukaan Jokpin kepada puisi sejak remaja dan buku puisi DukaMu Abadi karya Sapardi Djoko Damono. Seuntai puisi Sapardi, "masih terdengar sampai di sini/dukaMu abadi" meninggalkan gema dan keterpukauan dalam kepala Jokpin karena ada tabrakan makna antara "duka" dan "terdengar", ditambah misteri yang menyelubungi sosok "Mu".   

Keterpukauan Jokpin kepada puisi semakin menjadi-jadi dengan membaca puisi Iwan Simatupang dan Budi Darma. Puis Iwan dan Budi beraliran absurditas hidup manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun