Dengan nihilisme ini, ia ingin menunjukkan bahwa apa saja yang dulu dianggap bernilai dan bermakna kini sudah mulai memudar, dan menuju keruntuhan.
Sebuah krisis yang kan berlangsung terus-menerus dan tak terelakkan terhadap kebudayaan Eropa.
Tulis Nietzsche "Kebudayaan Eropa kita sedang bergerak menuju suatu malapetaka, dengan tekanan yang tercabik yang meningkat dari tahun ke tahun, dengan gerakan-gerakan penuh kegelisahan, kekerasan dan..."
Nihilisme Nietzsche harus dilihat lebih luas bukan sempit yang merupakan suatu hantaman keras kepada pemahaman keagamaan, moral dan ilmu pengetahuan Barat bahkan ia memproklamirkan "Tuhan sudah mati! Kita telah membunuhnya."
Ujaran Nietzsche ini harus dilihat pada apa yang sedang terjadi di masyarakat ketika Nietzsche hidup. Otoritas keagamaan mencekik erat dan tak beri napas para filosof dan golongan ilmuan yang berbeda pemikiran.
Diam setuju, dibunuh, diasingkan atau melarikan diri jadi pilihan para filosof dan kaum ilmuan supaya tetap bertahan hidup dengan pemikiran yang tak ingin dikekang dan hasil penelitian ilmuan yang bermanfaat untuk masyarakat.
Kegelisahan, kekritisan dan pemberontakan merupakan bahan bakar para filosof terhadap kekusutan cara berpikir, ketimpangan realitas dan kesewenangan otoritas atas nama apapun.
Dan Nietzsche menjadi martir yang dikutuk oleh orang-orang yang anti kegelisahan berpikir, anti kritik dan anti pemberontakan.
Namun, dilain sisi pemikiran nihilisme dan prediksi Nietzsche diakui dengan malu-malu bahwa krisis moralitas sedang terjadi, nilai dan makna kebenaran tergerus materi, dan pemahaman keagamaan menyempit dengan atas nama.
JR
Curup