Di dalam al-Qur'an surat Shaad disebutkan "Maka apabila telah Ku (Allah) sempurnakan kejadian manusia dan Ku (Allah) tiupkan kepada manusia ruh-Ku (Allah)."
Baca juga : Belajar Mengatasi Kepelikan Masalah dari Filosof Ibnu Sina
Karena itu bayi di dalam janin ketika berusia 120 hari maka Allah selama 40 hari meniupkan ruh-Nya melalui malaikat sehingga jasad bayi hidup dan bergerak.
Informasi al-Qur'an itu sesuai dengan pendapat filosof Yunani Kuno seperti Socrates, Plato dan Aristoteles. Â Â
Socrates berpendapat bahwa jiwa manusia telah ada sebelum manusia diciptakan dan dalam keadaan yang tidak diketahui.
Plato berpendapat bahwa jiwa manusia kekal sedangkan Aristoteles berpendapat jiwa adalah prinsip hidup dan semua yang hidup mempunyai jiwa.
Ibnu Sina melakukan pemaduan dari al-Qur'an, Hadis dan ketiga pendapat dari filosof Yuanani Kuno itu.
Ibnu Sina melakukan pengembangan sendiri filsafat jiwa sesuai dengan apa yang dipahami dan ilmu yang dimiliki.
Sehingga memperkuat informasi dari al-Qur'an dan Hadis tentang jiwa. Kemudian oleh Ibnu Sina dituliskan dan dijelaskan secara rasional dan logis kepada orang lain.
Menurut Ibnu Sina, ada tiga macam jiwa yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan, jiwa hewan, dan jiwa manusia.